Trump: Xi Jinping Adalah Teman Lama, Saya Yakin Kita Bisa Capai Kesepakatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Apr 2025, 15:31
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: Reuters) Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. (Foto: Reuters)

Ntvnews.id, Washington - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa dirinya menganggap Uni Eropa sebagai “satu blok” dalam hal negosiasi tarif dagang. Hal ini ia sampaikan dalam sebuah rapat kabinet di Gedung Putih, Kamis, 10 April 2025 waktu setempat, ketika ditanya mengenai rencana pemerintahannya yang ingin menjalin kesepakatan tarif dengan masing-masing negara secara individu.

Trump juga menyebut bahwa keputusan Uni Eropa untuk tidak langsung membalas kebijakan tarif AS merupakan langkah yang “cerdas.”

“Mereka sangat keras, mereka siap mengumumkan balasan, tapi setelah mendengar apa yang saya lakukan terhadap China, mereka bilang mungkin saatnya untuk menunggu sebentar,” kata Trump dikutip dari Nova News, Jumat, 11 April 2025.

Di kesempatan yang sama, Trump juga membuka kemungkinan diskusi lebih lanjut dengan Presiden China, Xi Jinping.

“Kita akan lihat apa yang terjadi, meskipun Beijing telah memanfaatkan negara kita selama waktu yang sangat lama.”

Baca Juga: Tarif Trump Naik Terus, China Resmi Batasi Impor Film Hollywood

Ia menegaskan bahwa dirinya memiliki “rasa hormat yang besar” terhadap Xi.

“Dia telah menjadi teman saya sejak lama, dalam cara tertentu, dan saya pikir kita akan bisa menemukan solusi,” tambah Trump.

Presiden AS itu mengakui bahwa akan ada “biaya transisi” akibat kebijakan tarif tersebut, namun menurutnya itu akan terbayar nantinya.

“Pada akhirnya, ini akan menjadi hal yang indah. Kemarin adalah hari yang luar biasa. Itu adalah hari terbesar dalam sejarah bagi pasar, dan kami senang dengan bagaimana negara ini berjalan,” ujarnya.

“Kami sedang mencoba agar kami diperlakukan lebih baik di luar negeri," tambahnya.

Tarif untuk Impor dari China Capai 145 Persen

Presiden Amerika Serikat Donald Trump.  <b>(Antara/Anadolu/py)</b> Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Antara/Anadolu/py)

Seorang sumber Gedung Putih menjelaskan bahwa tarif AS atas produk impor dari China kini secara efektif mencapai 145 persen. Angka ini terjadi setelah Presiden Trump mengumumkan kenaikan tarif dari 84 persen menjadi 125 persen pada 10 April. Sebelumnya, AS telah memberlakukan tarif sebesar 20 persen untuk menghukum Beijing atas kegagalannya menangani perdagangan fentanyl ke Amerika Serikat.

Trump merayakan lonjakan pasar AS setelah pengumuman tersebut melalui unggahan di Truth Social: “Hari yang luar biasa, tapi masih ada hari-hari yang lebih baik yang akan datang!!!” tulisnya.

China tidak termasuk dalam jeda tarif 90 hari yang diumumkan, dan Trump mengonfirmasi bahwa tarif terhadap negara tersebut tetap akan dinaikkan.

Keputusan Gedung Putih ini juga dipicu oleh anjloknya pasar obligasi dalam beberapa hari terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran atas dampak ketegangan dagang terhadap perekonomian AS.

Baca Juga: Daftar Pengenaan Tarif Impor Trump Selama Penundaan 90 Hari, Indonesia 10 Persen

Saat berbicara kepada media, Trump menanggapi kritik terhadap kebijakan perdagangannya dengan santai.

“Saya pikir beberapa orang agak berlebihan, panik, terlalu gugup,” ujarnya.

Lebih dari 75 negara, termasuk negara-negara anggota Uni Eropa, dikatakan ingin mencapai kesepakatan tarif dengan AS. Menyinggung soal negara-negara anggota UE, Trump menyatakan bahwa “kesepakatan bisa dicapai dengan siapa saja dari mereka.”

"Itu akan menjadi kesepakatan yang adil, untuk semua pihak," katanya.

Dalam unggahan di Truth, Trump telah lebih dahulu mengumumkan bahwa “Amerika Serikat akan menangguhkan selama 90 hari tambahan tarif yang diberlakukan kepada semua negara, kecuali China.

x|close