Menlu: Kita Tidak Relokasi Warga Gaza ke Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Apr 2025, 07:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memberikan keterangan kepada media di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025) malam waktu setempat. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memberikan keterangan kepada media di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025) malam waktu setempat. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada niat untuk memindahkan warga Gaza secara permanen dari tempat tinggal mereka. Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas kontroversi terkait rencana Presiden Prabowo Subianto yang berniat mengevakuasi warga Gaza yang mengalami luka-luka ke Indonesia.

Pemerintah pun diingatkan agar fokus utama tetap diarahkan pada permasalahan mendasar, yakni tindakan genosida yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina yang perlu segera dihentikan.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menegaskan bahwa inisiatif kemanusiaan yang digagas Presiden Prabowo Subianto, berupa evakuasi warga Gaza, tidak dimaksudkan sebagai langkah relokasi permanen. Warga yang dibawa ke Indonesia akan dikembalikan ke Gaza begitu situasi memungkinkan.

"Tidak berarti bahwa kita ingin merelokasi warga Gaza, tidak, tidak ada. Kita ingin, ini adalah bentuk rasa kepedulian dan kemanusiaan kita karena situasi yang terjadi di sana," ujar Sugiono saat memberikan keterangan kepada media melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Jumat, 11 April 2025.

Baca Juga: Komisi I DPR Minta Rencana Evakuasi Warga Gaza Dipertimbangkan Matang

Politikus dari Partai Gerindra itu menekankan bahwa sejak lama Pemerintah Indonesia telah menyatakan penolakannya terhadap upaya relokasi paksa terhadap penduduk Gaza. Ia juga menambahkan bahwa proses evakuasi yang direncanakan akan dilakukan hanya jika mendapat persetujuan dari seluruh pihak yang berkepentingan.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan kekhawatirannya terhadap rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia. MUI menilai langkah ini bisa membuka peluang bagi Israel untuk semakin memperluas pendudukan wilayah Palestina.

"Sebab bila mereka dibawa keluar dari Gaza, saya yakin dan percaya tidak akan bisa kembali ke Gaza. Karena apa? Karena memang Israel dan Amerika memang sudah berniat untuk mengusir mereka dari Gaza," ungkap Anwar Abbas.

Baca Juga: Prabowo dan Presiden MBZ Bahas Upaya Perdamaian di Gaza

MUI pun mengingatkan agar Pemerintah Indonesia memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar murni didasarkan atas pertimbangan kemanusiaan dan tidak menjadi bagian dari agenda tersembunyi yang berpotensi mendukung tindakan penjajahan.

Masyarakat juga mendorong agar dukungan terhadap rakyat Gaza dilakukan dengan pendekatan alternatif, seperti pembangunan fasilitas layanan kesehatan untuk merawat korban luka. Di samping itu, tekanan kepada Israel untuk membuka blokade dan menghentikan genosida juga harus diperkuat.

Perlu diketahui bahwa di wilayah Gaza sudah berdiri Rumah Sakit Indonesia, yang dibangun serta dioperasikan berkat sumbangan masyarakat Indonesia melalui lembaga kemanusiaan MER-C. Hingga saat ini, MER-C terus mengirimkan tenaga medis ke Gaza guna memberikan bantuan kepada korban luka serta menyalurkan berbagai kebutuhan pokok seperti makanan dan air bersih.

x|close