Prabowo Tegaskan Netralitas Indonesia dalam Konflik Dagang AS-China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Apr 2025, 09:30
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Hadiri Antalya Diplomacy Forum Presiden Prabowo Hadiri Antalya Diplomacy Forum (Sekretariat Presiden)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia tetap memegang posisi netral dalam konflik dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China.

Hal ini disampaikan langsung oleh Prabowo saat menjadi pembicara dalam Antalya Diplomacy Forum (ADF) yang digelar di Antalya, Turki, Jumat, 11 April 2025.

Dalam wawancara singkat usai forum tersebut, Prabowo menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam hubungan internasional.

Ia menyatakan harapannya agar AS dan China dapat segera mencapai kesepakatan dalam ketegangan perang tarif yang tengah berlangsung.

"Saya harap pada akhirnya mereka akan mencapai semacam kesepakatan, saya harap," kata Prabowo seperti dikutip dari Antara.

Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan berpihak kepada salah satu negara. Baik Amerika Serikat maupun China dianggap sebagai mitra strategis dan sahabat baik Indonesia.

Pidato Prabowo di Parlemen Turki. <b>(YouTube TBMM)</b> Pidato Prabowo di Parlemen Turki. (YouTube TBMM)

"Tidak, tidak (memihak). Kami menghormati semua negara. Kami menganggap China sebagai teman baik kami, kami juga menganggap AS sebagai teman baik. Kami ingin menjadi jembatan," ucapnya.

Saat ditanya tentang kemungkinan Indonesia memutus kerja sama dengan China demi menjalin hubungan lebih erat dengan AS, Prabowo langsung membantah kemungkinan tersebut. Menurutnya, hubungan bilateral Indonesia dan China sudah sangat kuat dan tak mudah dipisahkan.

"Tidak, tidak mungkin (memutus kerja sama). Tidak mungkin. China sudah terlalu dekat dengan Indonesia," kata Prabowo.

Konflik dagang antara Amerika Serikat dan China memang terus memanas. Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Donald Trump baru-baru ini mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap barang asal China hingga 145 persen.

Sebagai respons, China pun menaikkan tarif impor barang dari AS, dari 84 persen menjadi 125 persen.

x|close