Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat, mengkritik arah diplomasi global yang semakin dikuasai oleh negara-negara besar.
"Terus terang saja, saya cenderung sedikit pesimistis terhadap keberhasilan diplomasi saat ini. Namun, saya sadar bahwa kita tidak boleh menyerah pada diplomasi," kata Presiden Prabowo.
Dalam forum bertema Mengembalikan Diplomasi di Dunia yang Terfragmentasi, Presiden Prabowo mengutip sejarawan Yunani kuno, Thukidides, yang menyatakan bahwa "yang kuat akan melakukan apa yang mereka bisa, dan yang lemah akan menderita apa yang harus mereka derita."
Baca Juga : Prabowo Sebut Akan Terus Suarakan Peran Aktif RI Dalam Diplomasi Kemanusiaan untuk Palestina
Menurut Presiden, pepatah tersebut kini terasa semakin relevan, mengingat semakin kuatnya politik kekuasaan dan melemahnya sistem dunia berbasis aturan yang dibangun pasca-Perang Dunia II, Sabtu 12 April 2025.
Presiden menegaskan bahwa negara-negara di belahan selatan, termasuk Indonesia, tetap berpegang pada prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan berekspresi, dan supremasi hukum—nilai-nilai yang dipelajari dari Barat.
Namun, Kepala Negara mengungkapkan keprihatinannya bahwa banyak negara kini kehilangan arah dan tidak lagi berpegang pada prinsip-prinsip tersebut.
"Kita menyaksikan anak-anak, perempuan, dan pria tak bersenjata dibantai di depan mata dunia. Dan dunia hanya menonton," ujarnya.
Baca Juga : Prabowo Tegaskan Netralitas Indonesia dalam Konflik Dagang AS-China
Meskipun demikian, Prabowo tetap menekankan betapa pentingnya peran diplomasi.
"Kita harus tetap menempuh jalur diplomasi. Akan tetapi, saat ini banyak negara juga mulai menilai ulang dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk," katanya
Antalya Diplomatic Forum adalah sebuah forum diskusi panel tingkat tinggi yang mempertemukan pemimpin-pemimpin negara dari berbagai kawasan dunia untuk bersama-sama membahas tantangan global serta peluang untuk mempererat kerja sama internasional.
Forum ini pertama kali digelar pada tahun 2021 dan kini menjadi agenda tahunan yang rutin diadakan di Turki.
Baca Juga : Prabowo Tegaskan Netralitas Indonesia: Seribu Teman Terlalu Sedikit, Satu Musuh Terlalu Banyak
Beberapa isu yang dibahas dalam Antalya Diplomatic Forum 2025 meliputi krisis kemanusiaan akibat genosida militer Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza, perang Rusia-Ukraina, dinamika geopolitik dan geoekonomi global, tantangan perubahan iklim, isu-isu keamanan, dan berbagai topik lainnya.
Kegiatan Presiden Prabowo di Antalya Diplomacy Forum ini akan menjadi agenda terakhir dalam rangkaian lawatan Presiden RI di Turki.
(Sumber: Antara)