Ntvnews.id, Washington DC - Gelombang pencabutan visa terhadap ratusan mahasiswa dan peneliti asing di Amerika Serikat tanpa penjelasan yang jelas menimbulkan keprihatinan. Langkah ini terjadi di tengah penerapan kebijakan imigrasi yang semakin ketat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Dilansir dari CNN International, Senin, 14 April 2025, merujuk pada dokumen pengadilan, pernyataan pengacara, serta pengumuman dari lebih dari 80 institusi pendidikan tinggi di AS, mengungkapkan bahwa lebih dari 525 visa milik mahasiswa, dosen, dan peneliti telah dibatalkan sepanjang tahun ini.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, bulan lalu menyatakan bahwa departemennya telah mencabut lebih dari 300 visa, yang sebagian besar adalah visa pelajar.
Sehubungan dengan meningkatnya pengawasan dan penegakan aturan terhadap visa pelajar internasional di AS, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC memberikan imbauan kepada mahasiswa Indonesia. KBRI meminta seluruh mahasiswa Indonesia untuk mematuhi aturan yang berlaku di sana.
Baca Juga: Trump Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina dari Kampus-Kampus Terkenal AS
Imbauan terhadap mahasiswa Indonesia di AS ini disampaikan oleh KBRI lewat akun Instagram @indonesiaindc, seperti dilihat Minggu, 13 April 2025. KBRI mengingatkan WNI di Amerika Serikat untuk selalu menjaga status visa F-1 atau J-1 dengan baik.
"Sehubungan dengan meningkatnya pengawasan dan penegakan aturan terhadap visa pelajar internasional oleh otoritas imigrasi Amerika Serikat, seluruh mahasiswa Indonesia pemegang visa F-1 dan/atau J-1 diimbau untuk lebih berhati-hati dan memastikan kepatuhan terhadap seluruh ketentuan imigrasi yang berlaku," tulis imbauan KBRI.
KBRI juga menyampaikan, visa dapat dicabut apabila terdapat pelanggaran antara lain, melakukan pekerjaan tanpa izin resmi (di luar OPT/CPT), tidak mempertahankan status sebagai mahasiswa penuh waktu (full-time student) dan terlibat dalam aktivitas yang melanggar hukum, baik hukum lokal maupun federal.
Baca Juga: AS Periksa Medsos Pemohon Visa, Kritik Israel Auto Ditolak Masuk
Adapun konsekuensi pencabutan visa F-1 dan J-1 mencakup antara lain: tidak dapat kembali ke Amerika Serikat meskipun form I-20 masih aktif, visa dinyatakan tidak berlaku dan tidak dapat digunakan, dan penolakan masuk kembali saat pemeriksaan imigrasi.
Akibat hal tersebut, KBRI menyampaikan imbauan untuk mahasiswa di AS sebagai berikut:
- Segera menghubungi Designated School Official (DSO) apabila terjadi perubahan status atau menghadapi kendala imigrasi
- Berkonsultasi dengan pengacara imigrasi profesional apabila diperlukan
- Tidak kembali ke AS tanpa visa F-1 atau J-1 yang sah dan masih berlaku
- Memastikan status imigrasi dalam kondisi aman sebelum melakukan perjalanan internasional atau mengambil keputusan penting
- Menghubungi hotline perwakilan RI setempat untuk akses bantuan kekonsuleran, jika menghadapi tindakan dari otoritas imigrasi AS
- Kelola Media Sosial dengan Bijak - Hindari unggahan yang bisa disalahartikan dan berdampak hukum.
- Aktif di Komunitas Lokal - Gabung Permias/Mata Garuda untuk info, bantuan, & dukungan. Selalu Bawa ID - Wajib saat bepergian di luar tempat tinggal.
- Cek & Perbarui Dokumen - Pastikan visa, I-20/DS-2019, dan paspor selalu aktif.
- Gunakan Fasilitas Kampus - Konsultasi status imigrasi lewat International Student Services.
- Simpan Dokumen Cadangan - Buat salinan digital & cetak dokumen penting.
- Hindari Travel Saat Status Tidak Jelas - Bisa berujung penolakan masuk kembali ke AS.
- Jaga Kesehatan Mental - Rutin hubungi keluarga/teman di Indonesia.
- Lapor ke DSO - Wajib dalam 10 hari untuk perubahan alamat, jurusan, kampus, beasiswa, dll.
- Tetap waspada, patuhi aturan dan, dan saling jaga!