Gaya Hedon Ary Bakri yang Ditangkap Kejagung Terkait Kasus Suap Ekspor Minyak

Ntvnews.id, Jakarta - Nama Ary Bakri alias Ariyanto kembali menarik perhatian publik setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung bersama Marcella Santoso dalam kasus dugaan suap sebesar Rp60 miliar yang melibatkan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Penahanan keduanya terjadi pada Minggu, 13 April 2025. Namun perhatian masyarakat tidak hanya terfokus pada kasus dugaan suap tersebut. Gaya hidup glamor dan koneksi sosial Ary juga ikut menjadi perbincangan luas di media dan dunia maya.

Lewat akun Instagram miliknya yang kini telah diubah menjadi privat, publik sempat melihat deretan barang mewah milik Ary. Koleksi jam tangan eksklusif Patek Philippe senilai miliaran rupiah, mobil sport seperti Ferrari, serta sebuah pulau pribadi yang mewah sempat dipamerkan di sana.

Salah satu hal mencolok dari sosok Ary Bakri adalah kedekatannya dengan sejumlah figur publik dan artis ibu kota. Dari berbagai unggahan di media sosial, tampak Ary memiliki hubungan akrab dengan beberapa selebritas, termasuk Sophia Latjuba.

Beberapa dari mereka bahkan terlihat meninggalkan komentar di unggahannya atau hadir dalam acara yang sama. Ada pula foto kebersamaan Marcella Santoso dengan Paula Verhoeven, mantan istri Baim Wong.

Tak hanya itu, Ary juga kerap membagikan momen-momen perjalanannya bersama Marcella Santoso ke berbagai belahan dunia, seperti Argentina, Spanyol, Italia, dan juga Afrika.

Di balik penampilannya yang bergelimang kemewahan, Ary juga dikenal aktif membagikan pesan-pesan untuk sesama pria kaya yang dikenal dengan istilah "gadun", yaitu mereka yang biasa memanjakan wanita muda.

Dalam salah satu video yang ia unggah, Ary memberikan sindiran keras kepada para pejabat yang, menurutnya, terlalu mengontrol pasangan simpanannya.

“Pejabat ada yang gila, kalau mau pampam ngiket ceweknya. Harusnya jangan begitu, namanya gila,” kata Ary dalam video yang diunggah di akun pribadinya.

Dalam video berbeda yang tayang pada 7 April 2025, Ary juga melontarkan pernyataan yang menyentil nama Ridwan Kamil.

Ia menyarankan agar mantan Gubernur Jawa Barat tersebut lebih terbuka dan tidak masuk ke dalam situasi yang berisiko menyeretnya pada kasus pemerasan, dengan menyebut nama Lisa Mariana sebagai bagian dari pernyataannya.

Pernyataan tersebut langsung menimbulkan berbagai spekulasi dari warganet, mulai dari dugaan skandal hingga strategi pencitraan politik, terutama menjelang pemilu nasional yang semakin dekat.

Muncul pertanyaan besar di tengah masyarakat: dari mana Ary Bakri mendapatkan kekayaannya? Apakah uang suap sebesar Rp60 miliar hanya permukaan dari skema yang lebih besar dan rumit dalam sistem hukum Indonesia?

Kasus ini turut memperlihatkan betapa rapuhnya integritas hukum di tanah air, di mana uang dan kekuasaan tampak mampu mempengaruhi jalannya keadilan.

Kehidupan Ary yang dipenuhi kemewahan, ditambah dengan relasi kuat di kalangan selebritas, memperkuat asumsi bahwa sistem hukum bisa saja ditekuk oleh kekayaan dan jejaring sosial.