Ntvnews.id, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, memberikan tanggapan atas pernyataan politikus PKS, Mardani Ali Sera, mengenai kunjungan sejumlah menteri kabinet kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang disebut menimbulkan kesan adanya 'matahari kembar'. Menurut Puan, kepala negara saat ini adalah Prabowo Subianto.
"Matahari kembar? Presiden saat ini, Presiden Prabowo Subianto," ujar Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 14 April 2025.
Ia menilai pertemuan para menteri dengan Jokowi hanya sebatas silaturahmi. Ketua DPR RI itu menyatakan bahwa silaturahmi merupakan hal yang positif.
"Silaturahmi di masa Lebaran akan sangat baik," ucapnya.
Baca Juga: Rano Karno Harapkan Kepemimpinan Baru BKOW DKI Dorong Peran Perempuan untuk Kemajuan Jakarta
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, serta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, bertemu dengan Jokowi di Solo pada hari itu.
Kemudian, Trenggono menyebut kehadirannya bertujuan menjalin silaturahmi dengan Jokowi dalam suasana Lebaran. Ia menyebut Jokowi tetap menjadi atasannya, baik saat ia menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan Jokowi maupun kini di bawah pemerintahan Prabowo.
"Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya," katanya usai bertemu Jokowi, Jumat, 11 April 2025.
Setelah Trenggono meninggalkan rumah Jokowi, giliran Menkes Budi yang datang dan masuk ke kediaman Presiden ke-7 itu. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), juga bertemu dengan Jokowi di Solo pada Kamis, 10 April 2025.
Baca Juga: Rupiah Melemah-IHSG Anjlok, Puan: Pemerintah Segera Lakukan Mitigasi
Sedangkan pada Rabu, 9 April 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama keluarganya, serta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, turut mendatangi Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, PKS menyampaikan pandangannya. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menyatakan bahwa silaturahmi memang baik, namun ia mengingatkan agar tidak sampai menimbulkan kesan adanya dua pusat kekuasaan.
"Ya, yang pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar," ucap Mardani kepada wartawan, Juat, 11 April 2025.