Ntvnews.id, Jakarta - Kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan berinisial MSF di Garut terus menjadi perhatian publik. Usai video rekaman CCTV yang memperlihatkan tindakan tidak pantas saat proses USG viral di media sosial, berbagai pertanyaan pun mencuat, termasuk soal tidak adanya pendamping medis dan keberadaan kamera di ruang pemeriksaan.
Salah satu pertanyaan publik adalah mengapa ruang USG dilengkapi kamera CCTV, padahal pemeriksaan kandungan menyangkut area sensitif pasien. Menanggapi hal itu, akun Instagram @vhizhenmaula memberikan penjelasan bahwa kamera tersebut dipasang oleh pihak klinik karena adanya kecurigaan terhadap perilaku dokter yang bersangkutan.
"Dan buat yang nanya kenapa ada CCTV di dalem ruangan sebelumnya ada kecurigaan dari pihak klinik yang bersangkutan melakukan hal tercela, pimpinan atau penanggung jawab klinik memasang CCTV untuk mendapatkan bukti. cmiiw buat yang tau," tulis akun tersebut dalam unggahannya.
Lebih lanjut, terungkap pula bahwa modus yang digunakan oleh MSF dalam melancarkan aksinya adalah dengan menawarkan pemeriksaan USG gratis kepada korban. Informasi ini diungkap oleh drg. Mirza, yang mendapat pengakuan langsung dari salah satu korban.
Korban menyebut bahwa dirinya kerap diajak jalan oleh pelaku melalui pesan WhatsApp dan mendapat perlakuan berbeda dari pasien lain. Bahkan, pelaku sempat menyarankan agar korban melakukan pemeriksaan ke kliniknya secara cuma-cuma.
"Dia minta WA (WhatsApp) bla bla bla ngajak jalan ini itu, dia terus ngomong ‘udah kamu cek ke klinik saya aja. gak usah bayar, kliniknya di deket alun-alun’. Terus aku tiap bulan sama ibu cek,” ungkap korban kepada drg. Mirza.
Tak hanya sampai di situ, MSF juga disebut sempat mengancam membatalkan operasi pasien karena ajakan kencannya ditolak. Ancaman itu datang setelah pelaku beberapa kali merayu korban melalui pesan pribadi.
"Iya dok dia ngancem batalin operasinya. Padahal saat itu saya sudah DP buat operasi sama dia. Berkali-kali dia bilang 'dibatalin' ya. Makanya aku sampe marah banget terakhir chat panjang ke dia,” lanjut korban.
Sementara itu, muncul pula pengakuan dari seorang netizen yang mengklaim bahwa pelaku diduga pernah melakukan tindakan serupa kepada asisten rumah tangganya. Namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi terkait dugaan tersebut dan masih menunggu bukti yang valid.
"Dok ternyata ke ART-nya juga sama melakukan hal yang sama,” tulis netizen tersebut di kolom komentar.