Ntvnews.id
Xizang atau Daerah Otonomi Tibet, yang sering disingkat menjadi Tibet dalam bahasa Inggris, atau kadang disebut Xizang dalam Hanyu Pinyin bahasa Mandarin, adalah sebuah daerah otonom di China dan merupakan bagian dari wilayah China Barat Daya.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, pada Senin, 14 April 2025.
Baca juga: Presiden Xi: China-Indonesia Jadi Contoh Solidaritas Negara Berkembang
Lin menjelaskan langkah ini dalam pengarahan pers rutin, menanggapi pertanyaan mengenai tindakan balasan China terhadap pembatasan visa yang diterapkan AS pada pejabat China sehubungan dengan Xizang.
Lin menegaskan bahwa masalah Xizang adalah urusan domestik China dan mengkritik pembatasan visa oleh AS, yang menurutnya melanggar hukum internasional serta prinsip dasar hubungan antarnegara.
Baca juga: Tesla Hentikan Penjualan Model S dan X di China
"Xizang terbuka. China menyambut kawan-kawan asing untuk berkunjung, bepergian, dan berbisnis di Xizang," kata Lin.
Dia juga menegaskan bahwa China menolak segala bentuk campur tangan dari negara atau individu mana pun dalam masalah Xizang, yang sering kali disertai dengan klaim mengenai hak asasi manusia, agama, atau budaya.
(Sumber: Antara)