Puluhan Jamaah Terlantar di Bandara Changi Singapura, Diduga Travel Umrah Jadi Biang Keroknya

Ntvnews.id, Jakarta - Puluhan jamaah umrah asal Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut), terlantar di Bandara Internasional Changi, Singapura, hingga viral di media sosial. 

Sebuah video viral memperlihatkan kondisi para jamaah yang terdampar di bandara. "Saat ini kami berada di Bandara Singapura sudah satu hari satu malam terdampar. Inilah kondisi kami saat ini," ujar salah satu jamaah dalam video tersebut.

Insiden ini diduga melibatkan agen travel umrah Karunia Jannah Firdaus (KJF), yang kini dibekukan sementara oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara.

Para jamaah awalnya berangkat dari Bandara Kualanamu, Medan, dengan tujuan transit di Singapura sebelum melanjutkan perjalanan ke Riyadh, Arab Saudi. 

Namun, mereka tertahan di Bandara Changi selama lebih dari satu hari karena sejumlah persyaratan keberangkatan belum terpenuhi.

Akibatnya, tiket penerbangan ke Riyadh yang sebelumnya telah di-booking hangus karena melewati batas waktu penggunaan. 

Para calon jamaah akhirnya kembali ke kampung halaman mereka di Padang Lawas, Sumatera Utara.

Menanggapi hal ini, Direktur CV Karunia Jannah Firdaus, Dharma Andriawan, membantah telah menelantarkan jamaah. 

Dia mengaku ada kendala teknis, terutama terkait kesiapan tim penjemputan di Bandara Riyadh.

"Jangan dulu diberangkatkan sebelum ada yang menjemput di Riyadh. Saat menunggu, tiket yang sudah di-booking melebihi batas waktu dan akhirnya hangus. Kami pun mencari alternatif penerbangan baru, sehingga jamaah harus menunggu di bandara," jelas Dharma seperti diberitakan Nusantara TV dalam program NTV Tonight, Selasa, 15 April 2025.

Sementara itu, Kepala Bagian Umrah dan Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara, Khairul Anwar, menyatakan pihaknya telah memblokir sementara akun SISKOPATUH travel KJF hingga kasus ini diselesaikan.

"Dengan pemblokiran akun SISKOPATUH, travel ini tidak bisa memberangkatkan jamaah umrah lagi sampai kasus ini tuntas," kata Khairul.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, pihak travel menyatakan siap mengembalikan seluruh biaya perjalanan yang telah dibayarkan jamaah, yakni sebesar Rp31 juta per orang.