Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menegaskan bahwa institusinya sangat menghormati kebebasan berpendapat masyarakat, termasuk suara-suara dari kalangan mahasiswa dan sivitas akademika.
"Kami sangat menghargai apa yang menjadi pendapat atau respons dari masyarakat berkaitan dengan hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Apalagi, untuk rekan-rekan yang ada di kampus, kami betul-betul menghormati dan menghargai kebebasan pendapat," ujar Brigjen Wahyu di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu, 16 April 2025.
Ia juga memastikan bahwa tidak ada niat sedikit pun dari pihak TNI AD untuk mengekang kebebasan menyampaikan pendapat. Karena itu, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap spekulasi yang menyebut TNI berusaha membatasi kebebasan berpendapat.
"Tidak perlu ada yang dikhawatirkan," tegasnya.
Lebih lanjut, Brigjen Wahyu menjelaskan bahwa segala aktivitas maupun kerja sama yang dilakukan TNI AD dengan kampus dalam waktu belakangan ini memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Salah satunya adalah kehadiran Dandim dan sejumlah perwira TNI di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Jawa Tengah, yang disebut berkaitan dengan upaya menjaga ketertiban menyusul aksi unjuk rasa menolak RUU TNI pada Maret lalu.
"Itu bukan karena suatu tindakan intimidasi atau melaksanakan hal tertentu. Tidak!" ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat itu pihaknya hanya menyampaikan kepada Rektor Unsoed bahwa dalam demonstrasi tersebut terdapat aksi yang dinilai tidak patut dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
"Itu saja yang disampaikan," katanya, merujuk pada tindakan mahasiswa yang melempar kotoran sapi ke jalan.
Kadispenad juga membantah tudingan bahwa personel TNI menyamar sebagai intelijen dalam diskusi mahasiswa di Semarang. Ia mengatakan bahwa kehadiran anggota Kodam IV/Diponegoro di sekitar lokasi diskusi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo hanya bertujuan untuk menjaga ketertiban umum.
"Jadi, manakala ada suatu keramaian, manakala ada suatu kegiatan yang mendatangkan orang banyak, yang bersangkutan harus berada di sekitar tempat itu untuk meyakinkan kegiatan berjalan dengan lancar," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Brigjen Wahyu turut menyinggung soal kerja sama antara Kodam IX/Udayana dan Universitas Udayana di Bali. Ia menegaskan bahwa kerja sama tersebut murni bersifat akademik, guna memberikan kesempatan kepada personel TNI untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
"Tentunya mempunyai kapabilitas lulus seleksi. Kan diseleksi juga untuk dapat menerima atau mengenyam pendidikan di kampus Udayana pada level-level tertentu, S-1, S-2, maupun S-3. Kalau enggak lulus, ya, enggak masuk," ungkapnya.
(Sumber: Antara)