Ntvnews.id, Jakarta - Siklus menstruasi umumnya berlangsung antara 2 hingga 7 hari, dengan rentang waktu antar siklus sekitar 21 sampai 35 hari. Akan tetapi, tidak semua perempuan mengalami pola siklus seperti itu.
Salah satunya adalah Poppy, seorang wanita asal Amerika Serikat (AS), yang dilaporkan mengalami menstruasi terus-menerus selama 1.000 hari.
Dilansir dari Hindustan News, Kamis, 17 April 2025, Poppy membagikan kisah pengalaman haid tanpa henti selama hampir tiga tahun tersebut lewat akun TikTok miliknya, @poppy_the_plant. Lalu, bagaimana awal terjadinya dan apa yang menyebabkan menstruasi berkepanjangan itu?
Perjalanan Poppy mengalami menstruasi panjang dimulai hampir tiga tahun lalu, saat ia pertama kali mengalami pendarahan yang tak berhenti selama dua minggu. Kondisi itu membuatnya mencari pertolongan medis untuk mendapatkan penjelasan. Namun saat itu, ia malah diminta menunggu satu minggu lagi.
Setelah pendarahannya tidak berhenti juga, seorang dokter memberikan resep obat untuk menghentikannya.
“Ternyata tidak (berhenti),” ujar Poppy seperti dikutip dari NYPost, Kamis, 17 April 2025.
Baca Juga: Detik-detik Penculik Anak Perempuan 13 Tahun di Jaktim Ditangkap Polda Metro Jaya
Dua minggu pasca menerima resep tersebut, Poppy kembali ke dokter yang sama. Sayangnya, dokter itu pun tak bisa menemukan penjelasan yang jelas. Ia kemudian merujuk Poppy ke dokter lain untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter yang baru menangani Poppy meresepkan lebih banyak obat dan memintanya menjalani berbagai tes kesehatan, termasuk USG transvaginal. Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan adanya kista di ovarium yang diduga menjadi pemicu pendarahan serta nyeri yang Poppy rasakan.
“Saya mengalami kram terus menerus. Rasanya begitu mengerikan. Semua otot saya sakit, tulang-tulang saya sakit. Saya mengalami sakit kepala yang terus-menerus, mual yang terus-menerus,” keluhnya.
Beberapa minggu kemudian, wanita yang bekerja sebagai penjaga toko ini akhirnya didiagnosis mengidap sindrom ovarium polikistik (PCOS). Namun, dokter menyampaikan bahwa kista yang ditemukan bukanlah sumber utama pendarahan. Pada saat diagnosis ini ditegakkan, Poppy telah mengalami haid terus-menerus selama tiga bulan.
Seiring waktu berlalu, Poppy semakin kelelahan secara fisik dan mental. Kondisi finansialnya pun ikut terdampak. Akhirnya, dokter memutuskan melakukan prosedur histeroskopi untuk memeriksa bagian dalam rahimnya dengan kamera. Namun, setelah beberapa minggu, dokter mengabari Poppy bahwa belum ada penjelasan medis yang pasti atas kondisi pendarahannya.
Poppy kemudian menjalani pemeriksaan lanjutan dengan pemindaian MRI dan USG, tetapi kedua prosedur tersebut tidak menemukan kelainan apapun. Ia kembali menjalani berbagai pengobatan, tetapi belum ada yang berhasil mengatasi kondisi tersebut. Proses penuh harapan dan kekecewaan berulang membuat Poppy mengalami depresi berat.
Baca Juga: VIDEO: Dua Perempuan Terjun ke Jurang Usai Buang Sampah Sampai Meregang Nyawa
“Kesehatan mental saya terpukul hampir sama besarnya dengan kesehatan fisik saya selama mengalami semua ini,” ujarnya.
“Ada saat-saat di mana saya tidak ingin berada di sini lagi,” tambahnya.
Barulah pada hari ke-950 pendarahan, Poppy menemukan petunjuk yang ia dapatkan berkat bantuan para pengikut TikTok-nya. Ia kemudian mengetahui bahwa dirinya memiliki kelainan rahim yang dikenal sebagai “rahim berbentuk hati” atau rahim bikornuata.
“Ini adalah sesuatu yang terlihat pada USG pertama saya pada bulan ketiga atau keempat pendarahan,” jelasnya. Rahim bikornuata merupakan kondisi langka bawaan sejak lahir di mana rahim terbagi menjadi dua ruang, bukan satu rongga tunggal. Walaupun sering kali tidak menunjukkan gejala spesifik, kelainan ini dapat memicu menstruasi berat yang berkepanjangan.
Selain itu, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di panggul, gangguan saat berhubungan seksual, keguguran berulang, serta haid yang terasa sangat menyakitkan.
“Rahim berbentuk hati terdengar sangat lucu sampai Anda menyadari bahwa hal itu hanya mengacaukan segalanya,” ujar Poppy.
“Hal ini dapat menyebabkan begitu banyak masalah, dan tidak ada seorang pun yang terpikir untuk mengatakannya kepada saya,” lanjutnya.