Ntvnews.id
Menurut Bahlil, silaturahmi saat Idul Fitri adalah tradisi yang dianjurkan bagi setiap Muslim. Tidak ada muatan politik dalam kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah, tempat Jokowi merayakan Lebaran bersama keluarga.
"Waktu itu tidak ada hal-hal yang lain. Yang ada adalah silaturahim hari raya. Yang namanya hari raya, jangan dipolitisir," ujar Bahlil di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 16 April 2025.
Baca juga: Soal Ketemu Jokowi, Bahlil: Semua Menteri di Bawah Perintah Presiden Prabowo!
Ia menekankan bahwa Hari Raya Idul Fitri seharusnya menjadi momentum untuk saling memaafkan, mendoakan, dan mempererat tali persaudaraan—bukan ajang untuk mengail isu politik.
"Nanti tunggu pemilu, pileg, baru ada harinya (politik). Jangan hari raya dijadikan hari politik, nggak ada," tegasnya.
Diketahui, Bahlil mengunjungi kediaman Jokowi di Solo pada Selasa, 8 April 2025, bersama Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, yang juga kader Golkar.
Bahkan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, usai menemui Jokowi di Solo menyebut kata Bos untuk mantan atasannya itu.
"Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya," katanya usai bertemu Jokowi, Jumat, 11 April 2025.
Trenggono menyebut kehadirannya bertujuan menjalin silaturahmi dengan Jokowi dalam suasana Lebaran. Ia menyebut Jokowi tetap menjadi atasannya, baik saat ia menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan Jokowi maupun kini di bawah pemerintahan Prabowo.
Trenggono tiba bersama dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Selain mereka, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju turut menyambangi Jokowi, seperti Menko Perekonomian Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko PMK Muhadjir Effendy, Wakil Mendagri Bima Arya, hingga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Sumber: Antara)