Kadin WKU Peternakan Kembali Lakukan Audensi dengan Kemenkop

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Apr 2025, 13:40
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kadin WKU Peternakan Audensi dengan Kemenkop Kadin WKU Peternakan Audensi dengan Kemenkop (Dok: NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Kadin WKU Peternakan kembali menggelar audiensi strategis bersama Kementerian Koperasi (Kemenkop) di kantor pusat Kemenkop, Jakarta Selatan pada Kamis, 17 April 2025.

Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat sinergi antara dunia usaha dan pemerintah demi membangun ekosistem peternakan nasional yang lebih berdaya saing.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Kadin WKU Peternakan, Cecep Mohammad Wahyudin, memaparkan empat program unggulan yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan sektor peternakan serta memperluas peran aktif koperasi dalam rantai pasok pangan nasional.

Keempat program tersebut antara lain, Program 1 Village 1 Farming, Inclusive Closed Loop System Peternakan Sapi Perah, Industri Pakan Ternak Terintegrasi dan juga Program Digitalisasi Rantai Pasok dan Gudang Penyimpanan.

Kadin WKU Peternakan audensi dengan Kemenkop  <b>(Dok: NTVNews.id)</b> Kadin WKU Peternakan audensi dengan Kemenkop (Dok: NTVNews.id)

Dari keempat inisiatif tersebut, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menunjukkan ketertarikan khusus pada program 1 Village 1 Farming yang dinilai sangat potensial dalam mendongkrak ketersediaan protein hewani di tingkat lokal.

“Telur adalah salah satu sumber protein yang murah dan mudah untuk dikembangkan. Saya rasa kita harus lebih banyak membahas program terkait ayam petelur. Mengingat umur simpan telur yang tidak terlalu lama, harusnya tiap daerah memiliki produksi telur sendiri. Terlebih banyak daerah yang memiliki potensi untuk mengembangkannya,” ujar Budi.

Program 1 Village 1 Farming menawarkan konsep pemberdayaan masyarakat melalui distribusi 1.000 ekor ayam petelur lengkap dengan kandang, pakan, dan pelatihan teknis kepada setiap pelaku usaha.

Targetnya, program ini akan melibatkan 8.000 pelaku usaha dari berbagai elemen masyarakat, seperti BUMDes, pondok pesantren, koperasi, hingga UMKM.

Kadin WKU Peternakan audensi dengan Kemenkop  <b>(Dok: NTVNews.id)</b> Kadin WKU Peternakan audensi dengan Kemenkop (Dok: NTVNews.id)

Menurut Cecep, program ini merupakan inisiatif yang paling siap untuk direalisasikan dalam waktu dekat. Selain mendukung pemenuhan gizi masyarakat, skema ini juga membuka lapangan kerja baru dan memperkuat ketahanan ekonomi desa.

“Harapannya, program ini mampu melibatkan 8.000 pelaku usaha dari berbagai latar belakang, mulai dari BUMDes, pesantren, koperasi, hingga UMKM. Program pertama ini saya rasa paling siap untuk direalisasikan dalam waktu dekat, serta sejalan dengan fokus pemerintah dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat,” ucap Cecep.

Dalam diskusi tersebut, Cecep juga menekankan bahwa implementasi program berskala nasional seperti ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor.

“Tidak mungkin program sebesar ini dijalankan hanya oleh 1 pihak saja, maka Kadin disini akan tetap dilibatkan dan menjadi bagian dari rantai bisnis ini mungkin GPS, PS dan Pabrik Pakan bisa dikelola oleh swasta, tapi pengembangan komersialnya itu tetap wewenang koperasi desanya,” ucap Cecep.

Kadin WKU Peternakan juga menegaskan pentingnya kolaborasia lintas sektor dalam mewujudkan program ini. Dan kedepannya, sesuai dengan arahan Menkop, Kadin akan membuat feasibility study untuk proyek ayam petelur ini mulai dari GPS, PS, pabrik pakan hingga skema pengembangan komersialnya.

x|close