Polri Gelar Operasi Besar-besaran Cari Eks Kasatreskrim yang Hilang di Papua

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Apr 2025, 07:02
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Komandan Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri, Brigjen Gatot Amangkurat. Komandan Pasukan Pelopor Korps Brimob Polri, Brigjen Gatot Amangkurat.

Ntvnews.id, Jakarta - Polri menggelar operasi pencarian besar-besaran di Papua Barat. Ini dilakukan guna menemukan eks Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun, yang hilang sejak sekitar empat bulan lalu.

Tomi disebut tenggelam di sungai saat mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Operasi ini dinamakan Alpha Bravo Moskona 2025. Guna menyiapkan Operasi, Korps Brimob Polri melaksanakan apel gelar pasukan pada Jumat, 18 April 2025 di Lapangan Tokubetsu Keisatsutai, Resimen II Pasukan Pelopor.

Apel dipimpin Komandan Pasukan Pelopor Korbrimob Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Gatot Mangkurat dan diikuti oleh seluruh pasukan inti serta unsur pendukung operasi.

Menurut Gatot, pelaksanaan operasi ini mengusung semangat kemanusiaan, namun tetap harus dilandasi dengan kewaspadaan dan kedisiplinan tinggi.

“Pesan saya kepada seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Moskona ini, semua satgas melaksanakan tugas dengan baik dan tetap waspada karena ini meskipun operasi kemanusiaan. Kita melaksanakan tugas operasi di daerah Papua, sehingga kita tidak boleh lengah. Kita juga melaksanakan operasi gabungan dengan Polda Papua Barat,” ujar Gatot, Sabtu, 19 April 2025.

Lebih lanjut, Gatot menegaskan bahwa Operasi Alpha Bravo Moskona bukan hanya tentang pencarian, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa negara hadir dan bertanggung jawab.

“Kita hadir bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi. Operasi ini adalah bagian dari misi kemanusiaan Polri. Kita ingin menunjukkan bahwa Brimob bukan hanya pasukan bersenjata, tetapi juga pasukan yang memiliki hati nurani dan peduli terhadap masyarakat,” jelasnya.

Sebanyak 274 personel dikerahkan dalam operasi ini, terbagi dalam lima satuan tugas utama. Antara lain Satgas Pencarian/SAR, Satgas Intelijen, Satgas Tindak, Satgas Humas, dan Satgas Banops. Operasi dijadwalkan berlangsung dari 20 April hingga 3 Mei 2025.

Brigjen Gatot juga mengingatkan bahwa wilayah operasi termasuk kategori zona merah (red zone) karena aktivitas KKB. Medan operasi meliputi hutan lebat, pegunungan, dan sungai berarus deras, sehingga diperlukan kesiapan fisik, mental, serta pemahaman menyeluruh terhadap SOP.

Gatot meminta pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan personel dan perlengkapan. Termasuk penguasaan prosedur pelaksanaan tugas. Lalu, antisipasi terhadap segala bentuk kontingensi dan kolaborasi lintas satuan dan stakeholder.

Pasukan yang dikerahkan guna mencari Iptu Tomi Marbun. Pasukan yang dikerahkan guna mencari Iptu Tomi Marbun.

Selanjutnya, monitoring dan evaluasi lapangan secara berkala oleh komandan satuan.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan profesional kita kepada keluarga yang kehilangan. Kita hadir untuk memberikan jawaban, harapan, dan kepastian. Operasi ini bukan sekadar tugas, melainkan amanah kemanusiaan,” tandas mantan Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya.

x|close