Ntvnews.id, Jakarta - Mabes TNI menanggapi Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto yang mendatangi kampus Universitas Indonesia (UI) pada Kamis, 16 April 2025 sekitar pukul 21.00 WIB. Mabes TNI mengeklaim kehadiran Iman sebagai dasar undangan untuk berdiskusi.
"Dandim Depok diundang/diajak oleh seorang mahasiswa atas nama F dan Kabagpam UI atas nama AR, yang memang dikenal baik oleh Dandim, untuk diskusi, ngobrol. Kebetulan saat itu Dandim baru pulang bertugas sehingga memakai seragam dan mampir ke Pusgiwa UI. Materi obrolan pun biasa saja, bertukar pikiran, dalam suasana persahabatan," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, Sabtu, 19 April 2025.
Kristomei pun membagikan pernyataan klarifikasi dari Iman. Iman mengatakan kedatangannya dilakukan atas undangan mahasiswa inisial F dan Kabagpam UI yang berinisial AR sekitar pukul 20.00 WIB.
"Sesampai di kampus UI, saya mengirm pesan kepada adik mahasiswa F yang mengundang saya bahwa saya sudah sampai di tempat yang ditunjukkan (Pusgiwa). Selanjutnya, saya dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa. Di sana saya berbincang-bincang santai dengan lima orang Mahasiswa dalam suasana keakraban sebagaimana adik-kakak hingga pukul 00.30 WIB," kata Kristomei, menirukan pernyataan Iman.
Iman pun mengungkap isi obrolan itu diawali dari perkenalanan diri. Terlebih, Iman berdalih cuma kenal satu mahasiswa yang hadir. Kemudian, dilanjut dengan cerita soal asal, agama, sampai pengalaman dinas Iman sebagai anggota TNI.
"Selanjutnya membahas tentang persamaan dan perbedaan cara pandang terhadap cita-cita kita sebagai sesama anak bangsa dari sudut pandang seorang anggota TNI dan adik-adik mahasiswa. Dalam perbincangan lebih banyak adik-adik mahasiswa yang bertanya kepada saya dan saya menjawab, karena saya sendirian dan adik-adik mahasiswa sekitar 5 sampai 7 orang bergantian," papar Iman.
Iman lantas mengaku, kala pulang diantar beberapa mahasiswa sampai parkiran mobil. Kemudian, dirinya bersalaman kemudian berpamitan dengan baik.
Namun, sehari setelahnya, Iman menyebut dapat info dari mahasiswa F yang mengundang dirinya kalau muncul foto dan narasi menyudutkan seolah mengintimidasi dan mengintervensi kebebasan akademik.
Padahal, kata Iman, kedatangannya cuma buat memenuhi undangan dari mahasiswa dengan maksud yang baik serta penuh suasana persaudaraan. Ia bahkan mengatakan kedatangannya berpakaian dinas dengan identitas yang jelas. Kemudian memakai mobil dinas dengan nomor yang jelas, menunjukkan dirinya datang dengan sikap terbuka, tanpa ada maksud dan tujuan lain, selain silaturahmi.
"Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun intervensi kegiatan kampus, melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan, selain memenuhi undangan dari mahasiswa," tandasnya.