Ntvnews.id, Jakarta - Hotma Sitompoel, pengacara senior yang dikenal luas, telah dikebumikan di San Diego Hills, Karawang, pada Sabtu, 19 April 2025. Prosesi pemakamannya dilakukan secara militer sebagai bentuk penghormatan atas penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial yang pernah ia terima pada tahun 2013 dari Presiden SBY.
Suasana duka menyelimuti pemakaman yang dihadiri oleh seluruh anggota keluarga dan orang-orang terdekat. Putra Hotma, Dhito Sitompoel, tampak kuat dan tenang dalam upacara itu, didampingi oleh sang istri, Agatha Carolina.
“Saya kemarin sudah bilang, bagi kami hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Papa sekarang sudah senang di surga, bersama Tuhan Yesus Kristus. Kami sekeluarga akan melanjutkan legacy dan mempertahankan LBH Mawar Saron agar makin banyak orang miskin dan teraniaya bisa dibantu, supaya nama Tuhan dimuliakan," kata Dhito Sitompeol, dilansir pada Minggu, 20 April 2025.
Agatha Carolina menyampaikan bahwa mertuanya telah melalui perjuangan panjang melawan penyakit yang dideritanya. Ia menceritakan bahwa Hotma sempat tidak sadarkan diri selama lebih dari sebulan di Malaysia.
"Papa itu sudah gagal ginjal sejak Januari tahun lalu, jadi banyak yang kaget soal kepergian papa. Buat kita sudah melihat proses yang cukup panjang dari papa Januari lalu, memulai cuci darah dan di Oktober papa sempat drop dari Jakarta kita terbangin ke Penang naik pesawat," ungkap Agatha Carolina.
"Di situ koma 40 hari, di ICU tidak sadarkan diri. Keluarga bergantian saling menjaga papa sampai akhirnya papa diberikan kesempatan kedua dan menurut kita itu mukjizat," sambungnya lagi.
Usai kondisinya membaik, keluarga memutuskan untuk membawa kembali Hotma Sitompoel ke Jakarta agar bisa dirawat lebih lanjut dan berada dekat dengan orang-orang terkasih.
"Setelah itu kita setiap hari tinggal bersama papa. Empat bulan sangat berarti buat aku dan keluarga, sampai kemarin papa masuk RSCM dan bisa menemani di napas terakhirnya kita gandeng tangan papa. Sekeluarga sempat berdoa bareng sampai papa pergi," terangnya lagi.
Keluarga merasa bersyukur karena dapat berada di sisi Hotma hingga detik-detik terakhir kehidupannya. Mereka percaya bahwa kini Hotma telah berada di tempat yang damai dan terbaik.