Remaja Putri di Lampung Dibully Brutal, Dipukul hingga Disuruh Cium Kaki Pelaku

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Apr 2025, 17:55
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Ilustrasi kekerasan. Ilustrasi kekerasan. (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Pihak Kepolisian Resor Pringsewu kini tengah menyelidiki dugaan kasus perundungan terhadap seorang remaja perempuan, usai video insiden tersebut menyebar luas di media sosial. Remaja yang menjadi korban diketahui berinisial CHF, berusia 14 tahun, dan berstatus sebagai pelajar dari Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran.

Plh. Kasat Reskrim Polres Pringsewu, Ipda Candra Hirawan, mengonfirmasi bahwa keluarga korban telah melaporkan insiden tersebut pada hari Sabtu, 19 April 2025. Saat ini, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim tengah mendalami kasus tersebut guna mengumpulkan bukti dan informasi yang lebih lengkap.

"Benar, pada Sabtu kemarin kami menerima laporan dari keluarga korban. Saat ini, kasus masih dalam pendalaman," ujar Candra, mewakili Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunus Saputra, pada Minggu, 20 April 2025. 

Peristiwa ini menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang menunjukkan tindakan kekerasan terhadap korban beredar luas di media sosial. Dalam rekaman tersebut, korban tampak mengenakan pakaian putih dan jilbab berwarna gelap, sementara pelaku yang merupakan teman sebayanya juga mengenakan atasan putih dan terlihat melakukan intimidasi secara verbal dan fisik.

Yang membuat prihatin, korban terlihat terus meminta maaf, namun permintaan tersebut tak menghentikan tindakan kekerasan dari pelaku. CHF bahkan dipukul berulang kali hingga dipaksa untuk bersujud dan mencium kaki pelaku. Insiden menyedihkan ini dikabarkan terjadi di beberapa titik lokasi yang berada di Kecamatan Gadingrejo pada malam Jumat, tanggal 18 April 2025.

Reaksi dari masyarakat dunia maya pun cukup besar. Banyak warganet mengutuk keras aksi perundungan ini. Salah satunya, akun bernama Rizky Hidayat, mengaku bahwa korban adalah keponakannya dan menyatakan bahwa kasus tersebut telah dibawa ke pihak berwajib. 

“Itu yang jadi korban ponakan gua, udah dilaporin polisi yang bully,” tulisnya.

Sementara itu, pengguna akun lain bernama Riska Nia menyayangkan sikap pasif seorang pria yang berada di lokasi kejadian namun tidak berbuat apa-apa. Ia juga mempertanyakan mengapa tidak ada warga sekitar yang merespons tangisan korban.

“Ada laki di situ kek bencong, gak bisa ngapa-ngapain. Terus warga sekitar pada ke mana ya? Gak ada yang dengar suara nangis minta tolong. Gedek banget,” tulisnya.

Hingga saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut terkait motif, identitas pelaku, serta rangkaian kejadian secara menyeluruh. Ipda Candra Hirawan menegaskan bahwa proses hukum akan dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

x|close