Ntvnews.id, Jakarta - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra, menyampaikan pembangunan Jembatan Kapuas Tiga di Kalimantan Barat (Kalbar) merupakan salah satu proyek strategis yang akan terus didorong agar menjadi prioritas nasional.
Herzaky menjelaskan, usulan pembangunan jembatan ini sudah pernah diajukan di era Gubernur Kalbar sebelum ini dan telah masuk dalam perencanaan di Kementerian Pekerjaan Umum.
“Desain utamanya sudah. Lokasi terakhir juga sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur,” ujarnya, Minggu, 20 April 2025.
Meski belum ada alokasi anggaran untuk tahun ini, Herzaky menegaskan komitmennya untuk mendorong proyek tersebut. Sebagai Staf Khusus Menko AHY yang membawahi lima kementerian teknis, termasuk Kementerian PU, ia menyebut pembangunan Jembatan Kapuas Tiga sejalan dengan arah kebijakan nasional.
“Pembangunan ini sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan infrastruktur harus merata, tidak hanya di Pulau Jawa. Presiden Prabowo juga punya komitmen kuat dalam pembangunan infrastruktur. Kalimantan Barat harus diperkuat infrastruktur terkait konektivitas agar berdampak langsung pada ekonomi masyarakat. Saya tentu akan menyampaikan pentingnya pembangunan Jembatan Kapuas Tiga dan mendorong proses pembangunannya kepada Pak Menko AHY dan Pak Menteri PU, Dody Hanggodo,” katanya.
Herzaky, yang juga merupakan putra daerah Kalimantan Barat ini, mengapresiasi Gubernur yang telah menyampaikan komitmennya untuk mendorong pembangunan jembatan ini.
"Kita semua tentu ingin kampung kita, Kalbar, semakin maju, infrastrukturnya semakin baik dan merata, dan kita harap pembangunan ini bisa terealisasi di periode ini. Hanya, ini butuh kolaborasi semua pihak. Bukan hanya Kemenko Infra dan Kementerian PU, melainkan juga pemprov Kalbar dan pihak-pihak terkait lainnya. Mari kita dorong dan kawal sama-sama,” ujarnya.
Pembangunan Jembatan Kapuas Tiga sendiri akan menghubungkan Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kubu Raya, dan Kota Pontianak di Kalimantan Barat. Menurut Herzaky, proyek ini akan memiliki dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan konektivitas antardaerah, serta mendukung pembangunan ekonomi dan sosial di Kalimantan Barat.
“Jembatan ini akan menjadi penghubung yang efisien, sehingga mobilitas barang dan orang akan semakin lancar, serta membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalur utama. Bisa membuat ekonomi masyarakat semakin tumbuh pula. Bukan hanya di sekitar jembatan, melainkan untuk Kalbar secara keseluruhan. Banyak ini manfaat positifnya bagi masyarakat Kalbar,” kata Herzaky Mahendra Putra.
Diketahui, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, mengungkapkan komitmennya untuk mendorong pembangunan Jembatan Kapuas Tiga yang akan menghubungkan daerah Wajok, Jeruju, Sungai Kupah, dan Kakap, serta memperluas akses langsung menuju Kota Pontianak. Rencana pembangunan jembatan ini bertujuan untuk memperlancar arus transportasi serta mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
“Pembangunan Jembatan Kapuas Tiga sangat penting, tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas antardaerah, tetapi juga untuk menciptakan alternatif jalur bagi masyarakat. Jembatan ini akan menghubungkan Wajok, Jeruju, dan Sungai Kupah langsung ke Kakap, serta mempermudah akses ke Kota Pontianak,” ujar Gubernur Ria Norsan.
Lebih lanjut, Ria Norsan menyebut bahwa pembangunan jembatan ini juga dapat mendukung pembentukan jalan lingkar (ring road) di sekitar Kota Pontianak. Hal ini akan memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat dalam menentukan jalur transportasi mereka.
“Dengan adanya Jembatan Kapuas Tiga, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan. Mereka bisa melalui Jembatan Garuda, Jembatan Kapuas, ataupun Jembatan Kapuas Tiga,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah mengajukan proposal pembangunan Jembatan Kapuas Tiga, dengan harapan kesepakatan bersama dengan pemerintah pusat dapat tercapai pada tahun 2026–2027.
“Kami berharap desain dan rencana pembangunan Jembatan Kapuas Tiga dapat segera disetujui, sehingga proses pembangunan dapat dimulai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,” jelas Gubernur Ria Norsan.