Doa Bhikkhu Thudong Sambut Waisak 269 BE di PIK

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Apr 2025, 20:10
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
DOA KEBANGSAAN MENYAMBUT WAISAK 269 BE/ 2025 BERSAMA BHIKKHU THUDONG 2025 DI SI MIAN FO RIVERWALK ISLAND PIK DOA KEBANGSAAN MENYAMBUT WAISAK 269 BE/ 2025 BERSAMA BHIKKHU THUDONG 2025 DI SI MIAN FO RIVERWALK ISLAND PIK (Dok. NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 38 Bhikkhu asal Thailand yang tengah melakukan perjalanan spiritual Thudong dari Bangkok menuju Candi Borobudur, Indonesia untuk beribadah di Hari Raya Waisak yang akan jatuh pada 12 Mei 2025 mendatang, pada hari ini 19 April 2025 tiba di Jakarta dan disambut dalam sebuah kegiatan doa bersama di Si Mian Fo Riverwalk Island, Pantai Indah Kapuk (PIK).

Thudong merupakan praktik spiritual dalam ajaran Buddha yang dilakukan dengan berjalan kaki melintasi hutan, pegunungan, dan pedesaan menuju tempat suci seperti Vihara. Tahun ini, Thudong dilakukan oleh para Bhikkhu yang telah menempuh perjalanan sejauh sekitar 2.500 km dari Thailand yang melewati Malaysia, Singapura dan berakhir di Candi Borobudur Indonesia.

Acara yang bertajuk Doa Kebangsaan Menyambut Waisak 2569 BE / 2025, ini digelar untuk mewujudkan toleransi, perdamaian dunia, serta kemakmuran negara dan bangsa Indonesia. Dihadiri oleh Kementrian Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Ali Ramdhani, M.T. selaku Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BMBPSDM) Kementerian Agama Republik Indonesia, Direktur Jenderal bimbingan masyarakat Buddha Kementerian agama Republik Indonesia, Drs. Supriyadi M.Pd, Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Linda Rohyati Fatimah, S.sos., M.Si, selaku Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Andika Permata, S STP, M.Si, selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Vinsensius Jemadu, selaku Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata Indonesia,Welly Widadi selaku Ketua Panitia Thudong Internasional, Letnan Jenderal Tni (Mar) (Purn.) Dr. Nono Sampono, S.Pi.,M.Si. Selaku Direktur Utama Agung Sedayu Group, Majelis Tridharma Indonesia beserta jajaran Direksi Agung Sedayu Group dan Salim Group juga turut menghadiri acara doa bersama ini.

Acara dimulai dengan berjalannya para Bhikku memasuki kawasan Si Mian Fo disambut oleh pagar bagus dan pagar ayu berbusana daerah bersama barisan para santri NU (Nahdlatul Ulama) yang mengibarkan bendera merah putih sepanjang 780 meter, mencerminkan kehidupan beragama yang berdampingan, dan bergandengan bersama kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional secara bersama-sama. Pelepasan burung-burung di depan gapura yang menjadi starting point pindapata dilakukan sebagai penanda dimulainya kegiatan pindapata. 

“Tentunya kami sangat gembira, saat tiba di Jakarta, para Bhikkhu menyempatkan diri singgah ke Si Mian Fo Riverwalk Island Pantai Indah Kapuk, untuk bersatu dalam doa, melakukan Pindapata, Sanghadana, dan memberikan pemberkahan/blessing untuk 10.000 umat Buddha yang hadir pada pagi hari ini,” ungkap Letnan Jenderal Tni (Mar) (Purn.) Dr. Nono Sampono, S.Pi.,M.Si. Selaku Direktur Utama Agung Sedayu Group dalam sambutannya.

Dalam acara ini, serangkaian kegiatan spiritual yang dilaksanakan antara lain: 

Doa Bersama: Melibatkan para Bhante, tokoh lintas agama, dan umat Buddha sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur atas kedatangan para Bhikkhu

Pindapata: Kesempatan bagi umat untuk mempersembahkan dana atau sumbangan langsung kepada para Bhikkhu

Sanghadana: Setelah para Bhikkhu berada di dalam area Si Mian Fo, umat yang belum sempat melakukan Pindapata dapat mempersembahkan sumbangan sebagai bentuk dukungan dan penghormatan. Dimana barang-barang sumbangan ini nantinya akan diteruskan kepada panti-panti sosial yang membutuhkan. 

Pemberkahan: Sebagai penutup, para Bhikkhu memberikan pemberkahan bagi seluruh umat dan peserta yang hadir.

Menurut Bhante Wichai yang berasal dari Thailand, prosesi Thudong ini sudah sejak zaman Buddha masih hidup, jalan dari sini ke sana untuk menyebar Dhamma dan mendamaikan ke seluruh dunia.

“Kali ini beliau ke Borobudur dengan tujuan untuk menyebarkan Dhamma ajaran sang Buddha yang dulu pernah dipraktekan. Tahun ini rencana akan ke Borobudur seperti tahun lalu. Di Indonesia masih banyak perbedaan keyakinan, beliau berniat baik dalam batin mau kumpul untuk persatuan dan kedamaian Indonesia.” ungkap Bhante Rangsan selaku penterjemah Bhante Wichai saat diwawancara.

Melalui perjalanan panjang yang penuh ketekunan ini, para Bhikkhu ingin menyampaikan pesan bahwa disiplin spiritual, hidup sederhana, dan kesabaran adalah landasan penting dalam membangun kehidupan yang damai dan selaras.

x|close