Paus Fransiskus Wafat, Puan: Semoga Semangat Perdamaiannya Selalu Hidup

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Apr 2025, 16:58
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Pemimpin Umat Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus menerima Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri beserta delegasi dari Indonesia di kediaman Paus, Santa Marta, Vatikan, Jumat (7/2/2025) sore waktu Pemimpin Umat Katolik Dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus menerima Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri beserta delegasi dari Indonesia di kediaman Paus, Santa Marta, Vatikan, Jumat (7/2/2025) sore waktu (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus di usia 88 tahun. Puan berharap ajaran-ajaran baik dan mulia Paus Fransiskus menjadi warisan yang dapat diteruskan.

“Duka mendalam atas berpulangnya Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat perdamaian dalam kasihnya selalu hidup di hati umat manusia,” kata Puan, Senin, 21 April 2025.

Puan pun mengenang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024.

“Kedatangan Paus saat itu mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia. Ini menjadi bukti bahwa Bapa Suci tidak hanya dicintai oleh umat katolik, tapi juga dihargai seluruh umat dari beragam agama,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini.

“Sosok Paus yang sangat rendah hati dan penuh kesederhanaan membuat beliau dikagumi oleh masyarakat Indonesia,” imbuh Puan.

Mantan Menko PMK itu pun merasa tersanjung karena mendapat undangan dari Paus ke Istana Apostolik, Kota Vatikan untuk menghadiri World Leaders Summit on Children's Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak pada awal Februari lalu. Puan diundang bersama Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

“Sebuah kebanggaan bagi saya mendapat undangan dari Paus Fransiskus untuk menghadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak,” ujarnya.

Momen kebersamaan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Paus Fransiskus. Momen kebersamaan Ketua DPR RI Puan Maharani dengan Paus Fransiskus.

“Dalam acara tersebut, para tokoh dunia berkesempatan untuk berdialog dan melakukan tindakan mendalam guna melindungi hak dan kesejahteraan setiap anak,” sambung Puan.

Pertemuan bertema 'Let's Love and Protect Them' tersebut dihadiri para pemimpin dunia seperti sejumlah kepala negara, pejabat tinggi, dan advokat global terkemuka untuk hak anak. Puan pun memberi apresiasi atas inisiasi Paus menggelar perhelatan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak karena acara itu sekaligus mendorong kerja sama internasional untuk membangun masa depan yang lebih aman dan lebih adil bagi anak-anak di seluruh dunia.

“Saya mengapresiasi Yang Mulia Paus Fransiskus atas inisiatifnya untuk menyelenggarakan KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak. Dengan World Leaders Summit on Children's Rights, kita dapat duduk bersama dan bertukar pikiran tentang hak anak dan misi kemanusiaan global demi generasi mendatang,” paparnya.

Sebelum perhelatan World Leaders Summit on Children's Rights, Puan bersama Megawati juga sempat mengikuti forum Unbroken Kids Alliance yang digelar di Museum San Salvatore in Lauro, Roma, Minggu (2/2). Aliansi ini menaungi anak-anak korban perang Palestina dan Ukraina.

Bertemu Paus di Kediaman

Dalam kegiatan di Italia saat itu, Puan dan Megawati juga diterima Paus Fransiskus di kediamannya langsung pada Jumat, 7 Februari 2025. Menurut pihak Vatikan, untuk pertama kalinya Paus Fransiskus bersedia menerima tamu luar negerinya di kediaman pribadi.

Meski dalam kondisi kurang sehat, Sri Paus tetap menyempatkan diri bertemu karena penghormatannya terhadap keluarga Bung Karno, terutama Megawati yang sempat diminta menjadi juri Zayed Award, ajang yang memberi apresiasi terhadap organisasi dan individu yang mendorong dan mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan.

Puan menyebut pertemuan dengan Paus di Santa Marta kala itu berjalan dengan hangat. Ia mengucapkan terima kasih atas kesediaan Paus yang sempat menerimanya.

Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat memberikan hadiah lukisan Bunda Maria untuk Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus (kanan) di Istana Apostolik, Vatikan, Roma, Italia, Jumat (7/2/2025).  <b>(Dok.Antara)</b> Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat memberikan hadiah lukisan Bunda Maria untuk Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus (kanan) di Istana Apostolik, Vatikan, Roma, Italia, Jumat (7/2/2025). (Dok.Antara)

“Saya benar-benar merasa terhormat atas sambutan Paus kepada kami. Meski dalam kondisi kurang sehat, Paus saat itu menerima kami dengan hangat dan ramah,” ungkap Puan.

Saat bertemu Paus Fransiskus, Puan bersama Megawati menyampaikan salam dari bangsa Indonesia, khususnya umat Katolik di Indonesia yang begitu mengagumi Sri Paus. Kepada keduanya, Paus mengucapkan terima kasih atas keramahan bangsa Indonesia sambil mengatakan rakyat Indonesia adalah ‘beautiful people’.

Puan dan Megawati juga memberikan cenderamata untuk Paus Fransiskus. Puan memberikan kenang-kenangan berupa baju wayang yang terbuat dari batik tradisional Indonesia. Sri Paus terlihat membuka hadiah dari Puan dengan antusias.

Sementara itu, Megawati memberikan lukisan Bunda Maria yang dibawa khusus dari Jakarta. Lukisan tersebut dipigura dengan tinggi 176 cm serta lebar 120 cm, dan uniknya Bunda Maria digambarkan menggunakan kerudung mantilla berwarna putih dan berkebaya merah.

Paus Fransiskus terlihat sangat senang mendapatkan dua cenderamata tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Megawati dan Puan. Menurut Puan, kepergian Paus bukan hanya kehilangan bagi umat katolik, namun juga untuk masyarakat dunia.

“Sri Paus Fransiskus merupakan tokoh yang sangat mendukung perdamaian. Beliau selalu mengadvokasi agar kekerasan dan perang dihentikan. Dunia kehilangan sosok besar,” sebut cucu Bung Karno tersebut.

“Selamat jalan Bapa Suci, Paus Fransiskus. Semoga warisan semangat Sri Paus dalam kemanusiaan akan terus membawa manfaat dan diteruskan oleh semua umat manusia di muka bumi,” tutup Puan.

x|close