Ketua KWI Kenang Paus Fransiskus dan Sebut Tinggalkan Banyak Pelajaran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Apr 2025, 21:11
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ketua KWI Kenang Paus Fransiskus dan Sebut Tinggalkan Banyak Pelajaran Ketua KWI Kenang Paus Fransiskus dan Sebut Tinggalkan Banyak Pelajaran (NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, menyampaikan bahwa Paus Fransiskus telah meninggalkan pelajaran berharga mengenai nilai-nilai kemanusiaan serta perhatian terhadap kaum miskin.

"Ada begitu banyak ajaran-ajaran, yang sekarang dititipkan kepada kita, untuk diteruskan. Nilai-nilai Injil, cinta universal, persaudaraan, kepedulian pada lingkungan, teristimewa bela rasa, kepada orang-orang yang miskin dan orang-orang yang terpinggirkan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, 21 April 2025.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, menyatakan bahwa wafatnya Paus Fransiskus terjadi tepat di tengah pelaksanaan perayaan Liturgi Paskah 2025 yang berlangsung lancar di seluruh dunia.

Baca Juga: Peti Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan di Kapel Santa Marta Malam Ini

Ia mengatakan bahwa Paus wafat setelah memastikan seluruh umat Katolik di dunia merayakan Paskah dengan penuh sukacita dan kedamaian.

"Lalu beliau pamit meninggalkan kita semua dalam kondisi kita sudah selesai Paskah," katanya.

Gusma turut mengungkapkan bahwa umat Katolik sangat merasa kehilangan atas kepergian pemimpin Gereja Katolik yang dikenal karena gaya hidupnya yang sederhana.

"Tentu saat ini, kami merasa duka cita yang mendalam kehilangan sosok tokoh manusia yang menjadi panutan, kesederhanannya, keberpihakan terhadap orang miskin tersingkir, mau turun langsung ke wilayah konflik dan lainnya," kata Gusma.

Stefanus Asat Gusma, yang pernah bersalaman langsung dengan Paus Fransiskus, mengenang pertemuan mereka pada Agustus 2024 saat ia bersama organisasi pemuda lintas agama dari Indonesia bertemu dengan Paus di Vatikan.

"Saat bertemu dengan rekan-rekan dari Indonesia, Bapa Suci benar-benar teduh, menyalami satu-satu melihat kita dan memberkati, sunggu berkesan untuk kita," kata Gusma.

Dalam kunjungan tersebut, Paus Fransiskus turut menandatangani Piagam Jakarta-Vatikan bersama para pemuda lintas agama dari Indonesia. Piagam tersebut mengangkat tema "Keadilan dan Perdamaian untuk Dunia".

Baca Juga: Orang-orang Menangis di Jalanan, Duka dan Kesedihan Selimuti Lapangan Santo Petrus Usai Wafatnya Paus Fransiskus

Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, menghembuskan napas terakhirnya pada usia 88 tahun, Senin pagi waktu Vatikan.

Menurut Vatican News, Kardinal Kevin Farrell menyampaikan bahwa Paus wafat di kediamannya pada pukul 07.35 pagi waktu setempat.

"Hidupnya telah dibaktikan bagi melayani Tuhan dan Gereja. Beliau telah mengajarkan kita supaya hidup dengan nilai-nilai Injil dengan iman, keberanian, dan cinta kasih bagi semua, terutama kepada mereka yang paling miskin dan terpinggirkan," kata Kardinal Farrell.

Pada awal Februari 2025, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli karena menderita bronkitis selama beberapa hari. Kondisinya kemudian memburuk, dan pada Selasa (18/2), dokter mendiagnosisnya mengalami pneumonia bilateral. Setelah dirawat selama 38 hari, ia akhirnya dipulangkan ke kediamannya.

Pada April 2024, Paus Fransiskus dilaporkan telah memberikan persetujuan terhadap revisi buku liturgi terkait tata cara prosesi pemakaman paus, yang akan digunakan dalam Misa pemakamannya nanti.

Edisi terbaru dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis mencakup sejumlah ketentuan baru, termasuk tata cara perlakuan terhadap jasad Paus setelah wafat. Prosedur tersebut mengatur agar jenazah Paus segera diperiksa dan dipindahkan ke dalam peti mati di kapel.

Uskup Agung Diego Ravelli menuturkan bahwa Paus Fransiskus sendiri telah mengarahkan supaya prosesi pemakaman dilakukan secara lebih sederhana.

x|close