Miris, Wanita Tewas Usai Makan Makanan Kuah Pedas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Apr 2025, 08:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi mayat Ilustrasi mayat (freepik/ kjpargeter)

Ntvnews.id, Beijing - Petualangan kuliner yang semestinya menyenangkan justru berakhir tragis bagi seorang wanita asal Tiongkok berusia 26 tahun. Ia meninggal dunia setelah menyantap hotpot pedas bersama teman-temannya. Insiden ini terjadi di kota Shengsou.

Dilansir dari Mothership, Selasa, 22 April 2025, Saat itu, wanita tersebut tengah menikmati waktu santai usai bekerja lembur dengan mencicipi makanan ekstrem bersama teman-temannya. Namun, tak lama setelah pulang ke rumah, ia mulai merasakan nyeri di tenggorokannya.

Ia sempat memeriksakan diri ke Rumah Sakit Rakyat Zhengzhou, dan dari keterangan pihak rumah sakit, gejala itu mulai muncul setelah ia makan hotpot.

Karena mengira hanya sakit tenggorokan biasa, wanita itu memilih kembali ke rumah dan beristirahat. Sayangnya, kondisi kesehatannya memburuk keesokan harinya. Ia mulai mengalami kesulitan bernapas, yang membuatnya kembali mendatangi rumah sakit.

Baca Juga: Wisata Seks Jepang Diserbu Turis Asing Usai Viral di TikTok

Namun, hanya berselang 10 menit setelah mendapat perawatan, ia tiba-tiba jatuh pingsan. Meski tim medis telah berusaha menyelamatkannya, nyawanya tak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia.

Diketahui, wanita tersebut menderita epiglottitis akut, yaitu peradangan serius pada epiglotis — bagian kecil di belakang tenggorokan yang berfungsi menutup saluran pernapasan saat menelan. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyumbatan saluran udara dan mengakibatkan kematian.

Kejadian serupa juga pernah terjadi pada Mei 2024 di Zhejiang. Seorang pria berusia 30-an datang ke rumah sakit karena mengeluhkan sakit tenggorokan. Ia sempat mengira hanya mengalami flu biasa dan sudah mengonsumsi obat. Namun, rasa sakitnya justru semakin parah setelah minum obat tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Bali Deportasi Turis AS yang Ngamuk di Sebuah Klinik

Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa ia menderita epiglottitis akut dan menyarankan perawatan intensif secepatnya agar ia bisa mendapat oksigen. Sayangnya, saat proses perawatan berlangsung, pria itu mendadak berhenti bernapas dan jantungnya juga sempat berhenti.

Beruntung, tim medis berhasil menyelamatkannya melalui tindakan resusitasi jantung paru (CPR) dan trakeotomi darurat, yakni prosedur medis untuk membuka saluran napas secara langsung melalui leher.

x|close