Lengkap, Ini Isi Surat Wasiat Paus Fransiskus

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Apr 2025, 17:35
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Paus Fransiskus Paus Fransiskus (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Paus Fransiskus menggunakan surat wasiatnya untuk menyampaikan keinginannya terkait lokasi pemakaman setelah wafat.

Pemimpin Gereja Katolik tersebut meninggal dunia pada Senin kemarin, 21 April 2025 dalam usia 88 tahun, hanya sehari setelah membuat penampilan kejutan di Lapangan Santo Petrus saat merayakan Paskah. Vatikan menyatakan bahwa Paus wafat akibat stroke yang menyebabkan koma dan berujung pada kegagalan jantung yang tidak dapat dipulihkan.

Dalam surat wasiat tertanggal 29 Juni 2022, Paus Fransiskus menulis bahwa dengan "perasaan bahwa senja dari kehidupan duniawinya kian mendekat," ia menyatakan keinginan tentang rencana pemakamannya.

"Aku selalu mempercayakan hidupku serta pelayanan imamat dan episkopatku kepada Bunda Tuhan kita, Santa Perawan Maria," tulisnya dalam dokumen yang dirilis Vatikan, dikutip dari CBS News, Selasa, 22 April 2025.

Baca Juga: FOTO: Jenazah Paus Fransiskus di Peti Berwarna Merah

"Karena itu, aku memohon agar jenazahku dikebumikan untuk menantikan hari kebangkitan di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore," tambahnya.

Gereja yang dibangun pada abad ke-5 tersebut merupakan salah satu dari empat Basilika Kepausan di Roma dan didedikasikan untuk Bunda Maria. Paus Fransiskus juga menyebut bahwa gereja tersebut merupakan tempat ia selalu berdoa setiap kali memulai dan mengakhiri lebih dari 100 perjalanan apostolik ke luar negeri.

"Aku memohon agar makamku dipersiapkan di ceruk lorong samping antara Kapel Paulus (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza di Basilika Kepausan yang disebutkan tadi," tulis Paus dalam surat wasiatnya.

Baca Juga: Vatikan: Paus Fransiskus Dimakamkan Sabtu 26 April

"Makam tersebut harus berada di dalam tanah; sederhana, tanpa hiasan khusus, dan hanya dengan tulisan: Franciscus."

Berbeda dengan paus-paus sebelumnya, ia tidak menghendaki adanya penyebutan mengenai masa kepausannya dalam batu nisan tersebut, melainkan hanya namanya saja. Ia menutup surat wasiat itu dengan kata-kata: “Semoga Tuhan memberikan balasan yang layak bagi mereka yang telah mencintaiku dan yang akan terus mendoakanku. Penderitaan yang hadir di akhir hidupku ini telah kuserahkan kepada Tuhan demi perdamaian dunia dan persaudaraan antarbangsa.”

Teks Lengkap Surat Wasiat Paus Fransiskus:

"Dengan perasaan bahwa senja dari kehidupan duniawiku kian mendekat dan dengan harapan yang hidup akan Kehidupan Kekal, aku ingin menyampaikan kehendak wasiatku hanya terkait dengan tempat pemakamanku. Aku selalu mempercayakan hidupku serta pelayanan imamat dan episkopatku kepada Bunda Tuhan kita, Santa Perawan Maria. Oleh karena itu, aku memohon agar jenazahku dikebumikan untuk menantikan hari kebangkitan di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore.

Aku menghendaki agar perjalanan terakhirku di dunia berakhir tepat di tempat ziarah kuno yang dipersembahkan untuk Maria ini, tempat di mana aku selalu berdoa pada awal dan akhir setiap perjalanan apostolik untuk mempercayakan semua niatku kepada Bunda yang Tak Bernoda dan mengucap syukur atas perlindungannya yang lembut dan keibuan.

Aku memohon agar makamku disiapkan di ceruk lorong samping antara Kapel Paulus (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza di Basilika Kepausan yang telah disebutkan tadi, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang menyertainya.

Makam tersebut harus berada di dalam tanah; sederhana, tanpa hiasan khusus, dan hanya dengan tulisan: Franciscus.

Biaya persiapan pemakamanku akan ditanggung oleh donatur yang dananya telah aku atur, yang akan disalurkan ke Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore dan tentang hal ini aku telah memberikan instruksi yang sesuai kepada Monsinyur Rolandas Makrickas, Komisaris Luar Biasa dari Kapitel Liberian.

Semoga Tuhan memberikan ganjaran yang layak kepada mereka yang telah mencintaiku dan akan terus mendoakanku. Penderitaan yang hadir di penghujung hidupku telah kuserahkan kepada Tuhan demi perdamaian dunia dan persaudaraan di antara sesama manusia."

x|close