Ntvnews.id, Jakarta - Gereja Katedral Jakarta menggelar Misa Requiem untuk mendoakan Paus Fransiskus pada Kamis mendatang, 24 April 2025, pukul 18.00 WIB.
Kepala Katedral Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo saat ditemui di katedral, Selasa, mengatakan Misa Requiem akan dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, yang merupakan perwakilan langsung dari Tahta Suci, serta dihadiri oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan sejumlah uskup.
Baca Juga: Ciri-ciri Artis FA yang Ditangkap karena Narkoba, Pernah Bintangi Sejumlah Serial Netflix
"Saya juga akan ikut dalam misa konselebrasi tersebut. Romo Sekretaris telah mengirimkan surat kepada semua paroki di Keuskupan Agung Jakarta untuk merayakan Ekaristi bagi arwah Paus Fransiskus," kata dia.
Paus Fransiskus pada Rabu (1/1/2025) mendesak para pemimpin dunia untuk membatalkan utang negara-negara miskin, menurut laporan dari kantor berita resmi Vatikan. (Antara)
Ia menjelaskan seluruh paroki di Keuskupan Agung Jakarta yang berjumlah 69 paroki, diimbau untuk mengadakan Misa Arwah pada Kamis sore. Bila tidak memungkinkan, paroki diperkenankan memilih hari lain untuk menggelar misa tersebut.
Terkait kegiatan di tingkat nasional, Kardinal Suharyo mengatakan setiap keuskupan di seluruh Indonesia diberikan keleluasaan untuk mengatur agenda doa dan misa sesuai situasi di wilayah masing-masing.
"Yang penting umat diajak untuk berdoa bagi Bapa Suci," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Suharyo juga mengumumkan bahwa berdasarkan hasil rapat Dewan Kardinal di Vatikan yang berlangsung Selasa pagi waktu Roma, jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan dari Casa Santa Marta, tempat tinggal beliau, ke Basilika Santo Petrus melalui prosesi panjang pada Rabu pagi, 23 April 2025 waktu setempat. Prosesi tersebut akan dipimpin oleh Kepala Rumah Tangga Vatikan.
Paus Fransiskus wafat dalam usia 88 tahun di kediamannya pada Senin, 21 April 2025 pukul 07.35 waktu Vatikan.
Pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 10.00 waktu Vatikan, dipimpin oleh Kepala Dewan Kardinal, Kardinal Battista Re. Setelah itu, masa berkabung akan dilanjutkan selama beberapa hari.