Ntvnews.id
Pesantren ini dibangun di kompleks Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok dan akan menjadi rumah baru bagi lembaga pendidikan yang sebelumnya berlokasi di lingkungan Masjid Istiqlal Jakarta.
"Sebetulnya pendaftarnya sudah ada, dan bahkan sudah ada waiting list dua tahun terakhir," ujar dia di Jakarta, Selasa, 22 April 2025.
PPIII dirancang sebagai pesantren modern dengan pendekatan pendidikan yang menggabungkan tradisi keilmuan klasik dan modern.
"Guru itu bukan hanya personal teacher, tapi juga bisa berasal dari alam semesta. Masjid, pohon, bahkan suasana alam bisa menjadi sumber inspirasi dan ilmu," kata dia.
Baca juga: Saat Paus Fransiskus Cium Tangan Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal
Di tahap awal, pesantren ini akan membuka dua jenjang pendidikan: madrasah sanawiah (setara SMP) dan madrasah aliyah (setara SMA), dengan total 300 santri. Rinciannya, 60 santri di jenjang MTs (30 putra dan 30 putri), serta 240 santri di jenjang MA.
Ke depannya, PPIII akan menjadi bagian dari ekosistem pendidikan UIII, mulai dari TK hingga jenjang perguruan tinggi, termasuk program doktoral.
Menariknya, PPIII juga dibuka untuk santri dari luar negeri, khususnya anak-anak diaspora Indonesia di Amerika dan Eropa.
Didukung oleh SDM berkualitas internasional dan visi pendidikan yang berskala global, PPIII ditargetkan menjadi pusat unggulan bagi pendidikan Islam modern yang sarat nilai spiritual, tidak hanya bagi santri di Indonesia, tetapi juga dari berbagai penjuru dunia.
Peletakan batu pertama pembangunan pesantren ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Mendagri Tito Karnavian, Menko PMK Pratikno, Rektor UIII Jamhari Makruf, Kepala BPKH Fadlul Imansyah, Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum, serta Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin.
(Sumber: Antara)