Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menganggarkan dana sebesar Rp20,16 miliar setiap bulan untuk memberikan jaminan perlindungan kerja kepada sekitar 1,2 juta tenaga kerja yang terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Dedek Prayudi, menyampaikan di Jakarta pada Rabu bahwa anggaran tersebut dialokasikan untuk membayar iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
"Setiap pekerja di dapur MBG, kini terlindungi jaminan BPJS Ketenagakerjaan, setidaknya jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” ujarnya, Rabu 23 April 2025.
Dedek menjelaskan bahwa selain menjamin perawatan medis bagi pekerja MBG yang mengalami kecelakaan kerja, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan manfaat jaminan kematian, termasuk pembiayaan pendidikan anak pekerja hingga jenjang sarjana (S1) serta klaim bagi peserta yang meninggal dunia saat bertugas.
Ia menambahkan, berbeda dengan skema umum di mana iuran dibayarkan bersama oleh perusahaan dan pekerja, dalam program ini seluruh iuran ditanggung sepenuhnya oleh Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa memotong gaji pekerja.
“Gaji pekerja tidak dipotong sepeser pun,” ujarnya.
Dedek menyampaikan bahwa alokasi dana untuk perlindungan kerja tersebut didasarkan pada perhitungan premi sebesar Rp16.800 per pekerja setiap bulannya, dengan target mencakup 1,2 juta tenaga kerja. Berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional (BGN), ditargetkan sebanyak 1.533 dapur MBG telah beroperasi di seluruh provinsi pada Mei 2025.
Baca Juga: 1,2 Juta Pekerja Program Makan Bergizi Gratis Bakal Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
“Bila rata-rata satu dapur mempekerjakan 40 sampai 50 orang, berarti sekitar 75.000 tenaga kerja itu sudah berhak mendapatkan perlindungan BPJS,” ujarnya.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani pada Senin 21 April lalu antara Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, dan Kepala BGN, Dadan Hindayana.
Dedek menuturkan bahwa kolaborasi tersebut sejalan dengan misi ketiga Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja berkualitas, pengembangan kewirausahaan, serta penguatan ekonomi masyarakat melalui pendekatan ekonomi sirkular.
“Pertumbuhan dapur MBG akan menumbuhkan UMKM dan menciptakan ekonomi sirkular yang memperkuat masyarakat dari akar rumput,” ujarnya.
Baca Juga : Dugaan Penggelapan Dana, Mitra Dapur Polisikan Yayasan Makan Bergizi Gratis
Selain itu, pemerintah turut mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja muda dengan memberikan subsidi premi kepada perusahaan yang mempekerjakan karyawan tetap berusia 18 hingga 24 tahun.
(Sumber: Antara)