Pelindo Beberkan Penyebab Kemacetan di Tanjung Priok Usai Evaluasi Internal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Apr 2025, 21:28
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mengungkap faktor utama yang menyebabkan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hasil evaluasi internal yang dilakukan perusahaan menunjukkan bahwa kemacetan terjadi akibat kelebihan aktivitas di Terminal NPCT1.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu, 23 April 2025, menyampaikan bahwa temuan dari evaluasi menunjukkan Terminal NPCT1 melayani pelanggan melebihi kapasitas operasional ideal yang dapat ditampung terminal tersebut.

"Berdasarkan hasil investigasi yang cukup detail, disimpulkan bahwa permasalahan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah akibat kecerobohan dan ketidakcermatan NPCT1 dalam melakukan perencanaan operasi," kata Arif.

Ia juga menegaskan bahwa kemacetan tersebut tidak ada kaitannya dengan pembatasan operasional angkutan saat periode Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah.

Baca Juga: Buruh Transportasi Desak Erick Thohir Pecat Dirut Pelindo Buntut Kemacetan Horor di Tanjung Priok

Menurut Arif, lonjakan aktivitas di terminal terjadi akibat beberapa faktor yang bersamaan, seperti bersandarnya tiga kapal sekaligus di NPCT1, serta meningkatnya kepadatan di lapangan kontainer atau Yard Occupancy Ratio (YOR) yang telah melewati batas normal.

Selain itu, alat bongkar muat di terminal juga terbebani dengan aktivitas receiving dan delivery kontainer dari truk yang melebihi kapasitas peralatan yang tersedia.

Berbeda dengan kondisi di NPCT1, Arif menyebut bahwa terminal peti kemas internasional lainnya di Tanjung Priok, seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas Koja (KOJA), Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3, tidak mengalami kendala serupa.

Untuk mengatasi kepadatan di NPCT1, Pelindo bekerja sama dengan otoritas pelabuhan memindahkan sebagian sandaran kapal ke terminal lain. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat pengurangan kepadatan kontainer di lapangan.

Baca Juga: Pelindo Ternyata Paksain Kapasitas Bongkar Muat Priok, Pramono: Nggak Profesional!

"Selain itu, kami meningkatkan pengawasan terhadap proses keluar masuk barang untuk memastikan situasi normal terus terjaga," lanjut Arif.

Ia juga menyampaikan bahwa pada Jumat malam, 18 April 2025, kemacetan mulai bisa dikendalikan dan situasi kembali normal sepenuhnya pada Sabtu dini hari, 19 April 2025.

"Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat kejadian tersebut, dan kami terus melakukan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan, agar kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar Arif.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa karena penyebab permasalahan sudah teridentifikasi dengan jelas, maka penyelesaian juga bisa dilakukan dengan cepat. Langkah awal saat kejadian adalah dengan memindahkan sebagian kapal ke terminal lain.

Baca Juga: Horor Macet Parah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo Minta Maaf

Untuk ke depannya, NPCT1 diminta membatasi jumlah kapal yang bersandar. Selain itu, Arif menyebutkan adanya rencana pengendalian jumlah truk melalui penerapan Truck Booking System (TBS) dan penerapan sistem dual move operation di terminal.

Konsep dual move dinilai akan meningkatkan efisiensi pergerakan karena truk akan mengangkut kontainer baik saat datang maupun saat keluar dari terminal. Hal ini tidak hanya mempercepat proses bongkar muat, tetapi juga berpotensi menekan biaya logistik, terutama dari sisi bahan bakar.

Sebagai solusi jangka panjang, Pelindo juga tengah menyiapkan pembangunan akses jalan baru bernama New Priok Eastern Access (NPEA) yang akan menghubungkan terminal New Priok secara langsung ke jalan tol pelabuhan.

"Jalan ini akan mendukung kelancaran pergerakan barang dari dan menuju kawasan industri, termasuk kawasan industri Cikarang, Cibitung, dan kawasan lainnya, ke Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Arif.

(Sumber: Antara)

TERKINI

Load More
x|close