Dokter Temukan Alkohol Dosis Tinggi Dalam Tubuh Mahasiswa UKI yang Tewas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Apr 2025, 19:30
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Dokter Forensik RS Polri, Arfiani Ika Kusumawati (kiri) saat konferensi pers terkait kasus mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (24/4/2025).  Dokter Forensik RS Polri, Arfiani Ika Kusumawati (kiri) saat konferensi pers terkait kasus mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (24/4/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta -Dokter Forensik RS Polri, Arfiani Ika Kusumawati, mengungkapkan bahwa ditemukan kandungan alkohol dalam dosis tinggi pada tubuh Kenzha Erza Walewangko (22), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang ditemukan tewas di area kampus di Jakarta Timur. 

"Pada pemeriksaan toksikologi menunjukkan adanya kandungan alkohol dengan kadar yang berbeda-beda di dalam urine, darah dan isi lambung, sementara di hati tidak terdeteksi. Secara keseluruhan menggambarkan telah mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar," kata Arfiani saat konferensi pers terkait kasus tewasnya mahasiswa itu di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis, 24 April 2025.

Baca Juga: Penanganan Kasus di Polres Tak Jelas, Keluarga Mahasiswa UKI yang Tewas Lapor ke Polda

Pemeriksaan toksikologi merupakan rangkaian tes yang bertujuan mendeteksi dan mengidentifikasi keberadaan zat berbahaya atau racun dalam tubuh, seperti obat-obatan legal maupun ilegal, bahan kimia, atau racun lainnya. Tes ini umumnya dilakukan melalui sampel darah, urine, atau air liur.

Dokter Arfiani menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan adanya kandungan alkohol jenis etanol sebesar 0,20 persen pada urine, 0,001 persen pada darah, dan 1,75 persen pada lambung Kenzha. Sementara itu, tidak ditemukan jejak alkohol jenis etanol di organ hati.

Meski bukan penyebab langsung kematian, Arfiani menyebut kadar alkohol yang cukup tinggi tersebut berkontribusi dalam mempercepat kematian Kenzha, karena dapat menurunkan kesadaran dan menyebabkan gangguan pernapasan.

Baca Juga: Polisi Periksa 44 Saksi Terkait Kematian Mahasiswa UKI, Masih Menunggu Hasil Autopsi

"Kadar alkohol atau etanol berperan sebagai faktor kontribusi yang mempercepat terjadinya kematian melalui mekanisme penurunan kesadaran yang memungkinkan terjadinya hambatan pernapasan akibat posisi tubuh tertentu atau kita sebut dengan asfiksia postural. Setelah korban mengalami penurunan kesadaran," jelas Arfiani

Lebih lanjut, Arfiani menjelaskan bahwa seseorang dengan kesadaran yang baik akan lebih mudah bangkit saat terjatuh. Sementara itu, Kenzha berada di bawah pengaruh alkohol yang cukup tinggi sehingga tubuhnya sudah dalam keadaan lemas.

"Pada saat dia posisi terjatuh ditambah lagi pengaruh alkohol, ditambah lagi ternyata ketika terjatuh, ada luka di kepala, ada luka terbuka, tapi kalau luka tersebut berdiri sendiri itu tidak menyebabkan kematian, tapi ini merupakan suatu rangkaian seperti itu. Jadi, makanya saya pikir meninggalnya adalah karena mekanisme dia susah bernafas," ucap Arfiani.

Baca Juga: Polisi Periksa 18 Saksi dalam Kasus Kematian Mahasiswa UKI Cawang

Polres Metro Jakarta Timur telah menghentikan penyelidikan terkait meninggalnya Kenzha Erza Walewangko (22), mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), yang ditemukan tewas di area kampus pada Selasa (4/3). 

Keputusan ini diambil karena tidak ditemukan unsur tindak pidana dalam insiden tersebut.

Penghentian penyelidikan dilakukan usai gelar perkara berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/794/III/2025/SPKT/Polres Metro Jakarta Timur/Polda Metro Jaya tertanggal 5 Maret 2025, yang dilaporkan oleh Roparulian Evander Ellia Napitupulu. Awalnya, kasus ini disangkakan melanggar Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP, dan/atau Pasal 359 KUHP tentang dugaan penganiayaan bersama-sama, penganiayaan individu, atau kelalaian yang menyebabkan kematian.

Namun, hasil pra-rekonstruksi dan keterangan dari sejumlah saksi, termasuk mahasiswa dan petugas keamanan kampus, menunjukkan bahwa tidak ada unsur kekerasan. 

Para saksi menyatakan bahwa Kenzha berdiri sambil menggoyangkan pagar besi dengan kedua tangannya, hingga akhirnya pagar tersebut terlepas. Akibatnya, Kenzha kehilangan keseimbangan, jatuh, dan masuk ke dalam selokan.

(Sumber: Antara) 

x|close