Nasaruddin Umar Kenang Paus Fransiskus di Katedral Jakarta: Saya Seperti Emosional Melihat Wajah Pope

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Apr 2025, 21:03
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: Istimewa/Kemenag) Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: Istimewa/Kemenag)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam momen penuh haru yang berlangsung di Katedral Jakarta pada Kamis, 24 April 2025, Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, sekaligus mengajak masyarakat untuk terus menghidupkan nilai-nilai mulia yang ditinggalkan sang tokoh.

Dalam suasana yang syahdu dan menyentuh hati, Menag menyampaikan pesan spiritual yang kuat, mengingat kembali bagaimana sosok Paus Fransiskus telah meninggalkan jejak yang begitu bermakna, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat manusia.

"Saya tidak tahu, saya kok seperti sangat emosional ya karena melihat wajah Pope. Kami sangat terharu ya," kata Nasaruddin Umar, dikutip dari Antara.

Kenangan yang paling membekas adalah saat Menag bertemu langsung dengan Paus di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dari pertemuan lintas iman tersebut, lahirlah Deklarasi Istiqlal, sebuah manifesto global yang menekankan pentingnya persaudaraan antarumat beragama.

Deklarasi ini menjadi tonggak bersejarah dan menjadi rujukan dunia dalam membangun hubungan antaragama yang harmonis dan damai.

Dalam sambutannya, Nasaruddin menyoroti dua pesan utama Paus Fransiskus yang dianggap sangat penting untuk kondisi dunia saat ini.

Paus Fransiskus pada Rabu (1/1/2025) mendesak para pemimpin dunia untuk membatalkan utang negara-negara miskin, menurut laporan dari kantor berita resmi Vatikan.  <b>(Antara)</b> Paus Fransiskus pada Rabu (1/1/2025) mendesak para pemimpin dunia untuk membatalkan utang negara-negara miskin, menurut laporan dari kantor berita resmi Vatikan. (Antara)

Pertama, pentingnya mengedepankan dialog perdamaian dan menolak tindakan kekerasan.

"Karena kekerasan takkan pernah menyelesaikan permasalahan secara konstruktif," kata Menag.

Kedua, perlu adanya upaya menyadarkan umat beragama untuk bersahabat dengan alam serta menjaga lingkungan hidup.

"Jangan sampai kita mempercepat proses dunia ini menuju kiamat karena merusak alam," ucap dia lagi.

Kemudian Nasaruddin turut membagikan pengalaman pribadinya saat berjabat tangan dengan Paus.

"Ketika saya berjabat tangan, beliau menggenggam erat dan tidak mau melepaskan. Saat saya mencium kepalanya dua kali, beliau mencium tangan saya berkali-kali," kenang dia.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat menerima undangan dari Vatikan untuk menghadiri sebuah konferensi. Namun, tak lama berselang, kabar wafatnya Paus sampai ke telinganya.

Menteri Agama mengajak seluruh umat untuk terus meneladani nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh Paus Fransiskus.

x|close