Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap kepergian Paus Fransiskus dengan mengirimkan utusan resmi ke Vatikan.
Penugasan ini, menurut Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, mencerminkan cinta dan penghargaan Indonesia terhadap pemimpin spiritual umat Katolik sedunia.
Pigai menegaskan bahwa keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk mengutus perwakilan ke pemakaman Paus Fransiskus adalah bentuk empati bangsa Indonesia atas kehilangan tokoh dunia yang dikenal karena dedikasinya terhadap perdamaian dan kemanusiaan.
“Bagaimanapun, meninggalnya Paus Fransiskus ini adalah kehilangan bagi dunia dan tentu saja Indonesia, apalagi beliau sempat mengunjungi Indonesia dan kunjungan itu sangat membekas bagi masyarakat Indonesia, bukan hanya umat Katolik,” kata dia, dikutip dari Antara.
Paus Fransiskus pada Rabu (1/1/2025) mendesak para pemimpin dunia untuk membatalkan utang negara-negara miskin, menurut laporan dari kantor berita resmi Vatikan. (Antara)
Semasa hidupnya, Paus Fransiskus dikenal luas sebagai tokoh perdamaian, juru bicara persaudaraan antarumat beragama, dan pejuang kemanusiaan. Presiden Prabowo dalam ucapan belasungkawanya menggambarkan Paus sebagai “figur yang menginspirasi dunia.”
Natalius Pigai menyebut bahwa sosok Paus Fransiskus memberikan kesan mendalam bagi masyarakat Indonesia, terlebih saat kunjungan bersejarahnya ke Tanah Air pada September 2024.
Untuk mewakili Indonesia dalam upacara pemakaman yang akan digelar pada Sabtu, 26 April 2025, Presiden Prabowo menunjuk beberapa tokoh nasional yang pernah bertemu langsung dengan Paus Fransiskus. Mereka adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Natalius Pigai (Menteri HAM), Thomas Djiwandono (Wakil Menteri Keuangan), dan Ignasius Jonan.
Keempatnya mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menyampaikan belasungkawa secara resmi. Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, delegasi akan bertolak ke Roma selambat-lambatnya Jumat, 25 April 2025.