Ntvnews.id, Jakarta - Dalam sebuah survei yang dilakukan pada awal tahun ini, sebanyak 2.778 peneliti ditanya mengenai potensi "kiamat" manusia yang disebabkan oleh perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Dilansir dari Byte, Jumat, 14 Juni 2024, lebih dari setengah dari para peneliti tersebut menyatakan bahwa terdapat kemungkinan 5% bahwa manusia akan mengalami kepunahan.
Namun, Roman Yampolskiy, seorang peneliti AI dari University of Louisville, mengungkapkan prediksi yang lebih ekstrem.
AI (Istimewa)
Yampolskiy menyatakan bahwa ada kemungkinan sebanyak 99,9% bahwa manusia akan mengalami kepunahan dalam 100 tahun ke depan.
Pernyataan tersebut dibagikan dalam sebuah episode podcast yang dipandu oleh Lex Fridman.
Baca Juga: 5 Pesawat Kiamat Baru Saja Disiapkan Amerika Serikat, Apa Fungsinya?
5 Pesawat Kiamat Baru Saja Disiapkan Amerika Serikat, Apa Fungsinya?
"Jika kita menciptakan Artificial General Intelligence (AGI), saya tak melihat ada potensi kebaikan bagi umat manusia," kata Yampolskiy.
"Satu-satunya cara untuk tetap bertahan adalah menghentikan [perkembangan AI]," ia menuturkan.
Lebih lanjut, Yampolskiy mengungkapkan perkembangan AI saat ini sudah memperlihatkan tanda-tanda kehancuran bagi manusia.
Baca Juga: Tanda Kiamat Ini Sempat Muncul di Makkah, Benarkah?
"Saya rasa tidak ada satu pun model bahasa besar (LLM) saat ini yang berhasil melakukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh pengembang," kata dia.
Menurut Yampolskiy, pengembangan AGI sebagai kelanjutan AI akan mendatangkan ancaman yang saat ini belum bisa dibayangkan.
"AGI akan hadir dengan sesuatu yang benar-benar baru, benar-benar super," ujarnya.