Tewasnya Mahasiswa UKI: Ada Memar-Luka di Kepala, Tapi Bukan Penganiayaan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Apr 2025, 08:55
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Polisi Periksa 19 Saksi Terkait Kematian Mahasiswa UKI Polisi Periksa 19 Saksi Terkait Kematian Mahasiswa UKI (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Dokter Forensik RS Polri Arfiani Ika Kusumawati, menyebut ada luka terbuka pada kepala dan memar-memar di beberapa anggota tubuh mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22).

"Itu berdasarkan pemeriksaan luar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada 5 Maret 2025 pukul 09.50 WIB atau setelah Erza tewas sehari sebelumnya (4 Maret 2025) di area kampus," ujar Arfiani dalam konferensi pers terkait kasus tewasnya mahasiswa itu di Jakarta, Kamis, 25 April 2025.

Ia menuturkan, luka itu antara lain luka terbuka pada kepala disertai resapan darah pada kulit kepala bagian dalam.

"Juga luka-luka lecet pada kedua anggota gerak bawah serta memar-memar pada bahu, dada dan kedua anggota gerak atas akibat kekerasan tumpul," tuturnya.

Arfiani mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan tanda-tanda luka memar dan lebam pada Kenzha. Tapi, tak ada patah tulang di tubuh Kenzha.

RS Polri pun melakukan pemeriksaan histopatologi yakni pemeriksaan jaringan di seluruh jaringan tubuh Kenzha.

"Kami tidak menemukan adanya kelainan atau penyakit pada organ dalam yang berpotensi menyebabkan kematian dan luka-luka yang ditemukan tidak bersifat mematikan secara langsung," jelas Arfiani.

Sementara, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, luka di kepala dan memar di tubuh Kenzha tak ada kaitannya dengan unsur pidana karena sudah diperjelas saat adegan pra rekonstruksi dan keterangan dari para saksi.

Sejumlah saksi mulai dari mahasiswa hingga pengamanan (sekuriti) menjelaskan, Kenzha dengan posisi berdiri menggoyang-goyangkan besi pagar dengan kedua tangannya. Lalu besi pagar tersebut lepas hingga akhirnya Kenzha terjatuh dan masuk ke selokan.

"Korban jatuh di dalam selokan, korban tidak bisa berdiri lagi. Yang mengangkat korban dari selokan dua orang saksi sekuriti yaitu WS dan AJW, dua orang sekuriti yang melihat langsung jaraknya kurang lebih 1,5-2 meter dari korban," ujar Nicolas.

Lalu, sebelumnya Kenzha juga sempat terjatuh dua kali di halaman payungan tengah dan terjatuh lagi saat hendak berjalan ke arah besi pagar. Kenzha kembali jatuh saat hendak dibawa ke IGD RS UKI karena lemas.

"Dari hasil pemeriksaan TKP darah-darahnya itu mulai bercucuran di selokan itu. Jadi, kita ambil darah-darah itu. Namun, darah-darahnya DNA tidak bisa terdeteksi sehingga tidak bisa dianalisis karena kondisinya sudah bercampur dengan air hujan pada saat itu," tandas Nicolas.

x|close