Kardinal Ignatius Suharyo Berangkat ke Vatikan untuk Ikuti Pemilihan Paus Baru

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Apr 2025, 11:13
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo saat memberikan keterangan pers seusai memimpin Misa Requiem di Gereja Katedral Uskup Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo saat memberikan keterangan pers seusai memimpin Misa Requiem di Gereja Katedral (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mengumumkan bahwa ia akan berangkat ke Vatikan pada 4 Mei 2025 untuk ikut serta dalam Konklaf, yaitu pemilihan Paus yang baru.

"Saya baru akan berangkat nanti pada tanggal 4 Mei untuk mengikuti Konklaf," ujar Suharyo dalam kesempatan di Gereja Katedral Jakarta, Kamis.

Menurut informasi yang diterimanya, sejumlah kardinal dari berbagai penjuru dunia telah tiba di Vatikan dan menggelar pertemuan rutin setiap pukul 09.00 waktu setempat untuk mempersiapkan jalannya Konklaf.

Konklaf itu sendiri direncanakan akan dilaksanakan 15 hari setelah Paus Fransiskus meninggal. Proses pemilihan Paus tersebut diperkirakan akan dimulai pada 6 Mei 2025.  

Baca juga: Uskup Agung Jakarta Bakal Ikuti Konklaf Pengganti Paus Fransiskus

"Tetapi nanti pasti akan diputuskan oleh para bapak kardinal, apakah nanti pada 6 Mei akan langsung mulai, atau masih membutuhkan waktu untuk persiapan," kata dia.

Upacara pemakaman Paus Fransiskus akan diwakili oleh Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), yang juga Uskup Bandung, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin.

Proses pemilihan Paus baru akan dilangsungkan di Kapel Sistina, Vatikan, dan dipimpin oleh Kolegium Kardinal, yang terdiri dari pejabat tinggi Gereja Katolik.

Dari 252 kardinal yang ada di seluruh dunia, hanya 138 yang berusia di bawah 80 tahun dan memiliki hak untuk memberikan suara dalam pemilihan Paus melalui Konklaf ini.

Dalam proses Konklaf, para kardinal akan menjalani karantina penuh dari dunia luar. Mereka akan singgah di wisma Domus Sanctae Marthae dan dilarang menggunakan ponsel, mengakses surat kabar, televisi, atau alat komunikasi lainnya.

Kapel Sistina pun disterilkan untuk mencegah adanya perangkat penyadap, demi menjaga kerahasiaan penuh selama pemilihan berlangsung. 

(Sumber: Antara) 

x|close