AS Tekan Rusia dalam Perundingan Perdamaian Antara Rusia-Ukraina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Apr 2025, 15:21
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Antara)

Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menegaskan bahwa pemerintahannya "memberikan banyak tekanan kepada Rusia" dalam rangka mendukung negosiasi yang difasilitasi AS guna mengakhiri konflik Kremlin di Ukraina.

"Kami memberikan banyak tekanan kepada Rusia. Dan Rusia tahu itu, dan beberapa orang yang dekat dengannya tahu atau dia tidak akan berbicara sekarang," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin, dikutip dari Anadolu, Jumat, 25 April 2025.

"Dia berbicara, dan kami memberikan banyak tekanan. Saya pikir dia ingin membuat kesepakatan. Kita akan segera mengetahuinya, tetapi butuh kedua pihak untuk bisa berhasil mendapatkan kesepakatan," lanjut Trump saat menyambut kunjungan Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store.

"Dan Anda harus membuat Ukraina ingin membuat kesepakatan juga, dan mereka sedang terpukul sangat keras. Dan saya yakin mereka ingin membuat kesepakatan," tambahnya.

Baca Juga: 12 Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Trump

Pernyataan Trump tersebut muncul tidak lama setelah ia secara terbuka mendesak Putin agar menghentikan serangan terhadap Ukraina. Ia menyampaikan kecaman keras terhadap pemimpin Rusia itu menyusul serangan drone dan rudal berjam-jam di Kiev yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya.

"Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KIEV. Tidak perlu, dan waktunya sangat buruk. Vladimir, BERHENTI! 5000 tentara sepekan tewas. Mari kita selesaikan Perjanjian Damai!" tulis Trump melalui platform Truth Social.

Trump juga menyampaikan keyakinannya bahwa Putin akan mempertimbangkan tuntutannya tersebut.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan penerapan sanksi tambahan terhadap Rusia jika serangan tidak dihentikan, Trump menolak untuk memberikan jawaban langsung.

"Saya lebih suka menjawab pertanyaan itu dalam sepekan. Saya ingin melihat apakah kami bisa mencapai kesepakatan. Tidak ada alasan untuk menjawabnya sekarang, tetapi saya tidak akan senang. Biar saya katakan seperti itu, banyak hal akan terjadi," ujarnya.

Saat dimintai keterangan mengenai konsesi yang ditawarkan Putin dalam proses perdamaian, Trump menjawab, "Menghentikan perang, menghentikan perebutan seluruh negara. Konsesi yang cukup besar."

Baca Juga: Sri Mulyani Klaim Stabilitas Sistem Keuangan RI Triwulan I 2025 Terjaga di Tengah Kisruh Tarif Dagang Trump

Ia juga menegaskan bahwa menurutnya Rusia bukanlah hambatan utama dalam mencapai perdamaian, meskipun sebelumnya Moskow menolak usulan gencatan senjata 30 hari yang diajukan pemerintahan Trump dan diterima oleh Ukraina.

"Saya tidak berpikir demikian. Saya pikir mereka berdua menginginkan perdamaian saat ini. Mereka siap untuk melakukan sesuatu. Kita lihat saja apa yang terjadi. Rumit, sangat rumit. Mereka berdua sangat ingin membuat kesepakatan," katanya menjawab sebuah pertanyaan.

Trump juga menyampaikan kritik terhadap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada Rabu, menyusul pernyataan Zelenskyy dalam konferensi pers yang menolak kemungkinan pengakuan terhadap pendudukan Rusia atas Krimea.

"Pernyataan ini sangat merugikan Negosiasi Perdamaian dengan Rusia karena Krimea telah hilang bertahun-tahun lalu di bawah naungan presiden Barack Hussein Obama, dan bahkan tidak menjadi pokok pembahasan," tulisnya dalam unggahan media sosial.

"Tidak ada yang meminta Zelenskyy untuk mengakui Krimea sebagai wilayah Rusia, tetapi, jika dia menginginkan Krimea, mengapa mereka tidak memperjuangkannya sebelas tahun lalu ketika Krimea diserahkan kepada Rusia tanpa melepaskan satu tembakan pun?" tambah Trump.

Saat ditanya apakah Ukraina perlu menyerahkan sebagian wilayahnya demi mengamankan kesepakatan damai dengan Rusia, Trump menjawab, "Tergantung wilayah mana."

"Mereka telah kehilangan banyak wilayah, dan kami akan berusaha sebaik mungkin, bekerja sama dengan Ukraina, kami akan berusaha sebaik mungkin, tetapi mereka telah kehilangan banyak wilayah," pungkasnya.

x|close