Ntvnews.id
Jokowi, bersama dengan utusan khusus lainnya, yakni Menteri HAM Natalius Pigai, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Ignasius Jonan, Ketua Panitia Penyambutan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 2024, hadir di Lapangan Santo Petrus untuk mengikuti seluruh rangkaian prosesi pemakaman tersebut mewakili Presiden Prabowo Subianto.
“Pertama-tama, kami ingin menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas wafatnya Yang Ter-Amat Suci Paus Fransiskus, dan juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto serta seluruh umat Katolik yang menghadiri pemakaman di Vatikan,”
Di sela-sela acara pemakaman di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Joko Widodo mengungkapkan pernyataan yang kemudian disiarkan melalui akun media sosial pribadinya, yang dapat diakses oleh publik di Jakarta pada Minggu, 27 April 2025.
Baca juga: Momen Donald Trump Lewati Jokowi Duduk di Baris Depan Bersama di Pemakaman Paus
Di tayangan yang sama, Jokowi menyampaikan pesan yang disampaikan oleh Presiden Prabowo.
“Kita kehilangan seorang panutan yang memberikan warisan kecintaan atas perdamaian dunia, kemudian warisan atas kerendahan hati, dan juga warisan untuk seluruh bangsa-bangsa di dunia ini,” kata Jokowi dalam menyampaikan pesan Prabowo sebagai Presiden RI atas wafatnya Paus Fransiskus.
“Akhirnya, kami semua berdoa agar Yang Ter-Amat Suci Paus Fransiskus beristirahat dalam damai, dan semoga jiwanya diterima di pangkuan Tuhan Yang Mahakasih,” lanjut pesan Jokowi.
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus digelar di Lapangan Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada Sabtu, dengan lebih dari 250.000 pelayat hadir, termasuk pemimpin negara dan tokoh dunia yang terkemuka.
Di Basilika Santo Petrus, Utusan Khusus Presiden RI berkesempatan untuk menyaksikan peti jenazah Paus Fransiskus secara langsung dan mendoakan almarhum.
Ignasius Jonan, salah satu utusan khusus, mendekati peti jenazah, memegang ujung peti, dan kemudian meninggalkan ruangan tempat jenazah Paus disemayamkan.
Misa pemakaman dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, Ketua Dewan Kardinal Takhta Suci, dan dihadiri oleh para patriark, kardinal, uskup agung, uskup, serta imam dari seluruh dunia.
Baca juga: Jokowi, Trump, Zelensky Hadir di Barisan Depan Upacara Pemakaman Paus Fransiskus
Prosesi Ekaristi diakhiri dengan Ultima commendatio dan Valedictio, yang menandai dimulainya masa berkabung Novemdiales, sembilan hari masa doa dan misa di seluruh gereja Katolik dunia untuk kedamaian jiwa Paus Fransiskus.
Jenazah Paus Fransiskus kemudian dibawa dari Basilika Santo Petrus ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma untuk dimakamkan sesuai dengan wasiatnya. Kendaraan pembawa jenazah melintas melewati Colosseum dan ribuan pelayat yang memenuhi jalan menuju Santa Maria Maggiore.
Untuk pertama kalinya dalam 350 tahun, Paus Fransiskus menjadi paus yang dimakamkan di luar tembok Vatikan. Meskipun tradisi menyarankan makam paus di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, gereja yang sangat ia kagumi dan berada di luar wilayah Vatikan.
(Sumber: Antara)