Ntvnews.id
Ia juga memastikan bahwa Rusia tidak berencana membangun pangkalan militer di wilayah Republik Indonesia.
“Jika undang-undang Indonesia tidak mengizinkan adanya pangkalan militer asing di wilayah Indonesia, kerja sama kita tentu tak akan mengarah ke sana,” kata Dubes Tolchenov dalam temu media di Jakarta, Senin, 28 April 2025.
“Karena itu, tentu saja tak bakal ada pangkalan angkatan udara, angkatan laut, atau angkatan darat Rusia dalam bentuk apa pun di Indonesia,” ucap Tolchenov, sembari menambahkan bahwa gagasan tersebut merupakan “suatu ide yang gila”.
Sergei Tolchenov memaparkan bahwa Rusia berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama militer dengan Indonesia, yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan tercermin dalam berbagai bentuk kemitraan strategis.
Selama ini, Indonesia telah menggunakan sejumlah perangkat militer dan alutsista buatan Rusia.
Baca juga: Korea Utara Akui Kirim Pasukan ke Rusia untuk Perang Lawan Ukraina
Beberapa kali, kapal tempur Rusia juga telah berkunjung ke Indonesia sebagai bagian dari kerja sama pertahanan yang terus berkembang.
Tolchenov percaya bahwa kerja sama di bidang militer dan pertahanan merupakan elemen krusial dalam mempererat hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia.
“Setelah beberapa dasawarsa berlalu, kami punya sejarah yang begitu panjang perihal kerja sama kami dengan militer Indonesia,” ucap Tolchenov, menambahkan.
Meskipun Rusia dan Indonesia memiliki kerja sama militer yang erat, Tolchenov menekankan bahwa setiap kerjasama tersebut tetap terikat pada peraturan negara mitra. "Kerja sama kami dengan negara lain tak hanya mematuhi hukum internasional, namun juga peraturan nasional mitra,”ujar tegas Dubes Rusia.
Sebelumnya, sebuah media internasional melaporkan bahwa Rusia mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk menjadikan Lanud Manuhua di Pulau Biak, Papua, sebagai pangkalan untuk pesawat militer Rusia.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa permintaan itu diajukan setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia pada Februari 2025.
Tujuan usulan tersebut adalah untuk menempatkan pesawat-pesawat jarak jauh dari Russian Aerospace Forces (VKS) di Lanud Manuhua, yang berbagi landasan pacu dengan Bandara Frans Kaisiepo.
Namun, isu mengenai pemanfaatan fasilitas Indonesia untuk pangkalan militer asing tersebut langsung dibantah keras oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Pertahanan RI.
(Sumber: Antara)