Trump Kecewa Serangan Rudal Rusia Terus Berlanjut Meski Ada Perundingan Damai
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Apr 2025, 19:25
Katherine Talahatu
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat berbincang di Basilika Santo Petrus Vatikan. (Antara)
Ntvnews.id
, Jakarta - Pada hari Minggu, 27 April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa dirinya "sangat kecewa" dengan serangan rudalRusia yang terus berlangsung terhadap Ukraina, meskipun perundingan damai sedang berlangsung.
"Saya sangat kecewa karena rudal-rudal ditembakkan Rusia...sangat kecewa," kata Trump kepada wartawan sebelum berangkat dengan Air Force One dari Bandara Kota Morristown, New Jersey. Ia juga menyatakan "terkejut" dengan pemboman yang terus berlanjut selama perundingan tersebut.
Saat ditanya apa yang ia harapkan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, Trump menjawab, "Ya, saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan. Saya rasa kami memiliki batasan kesepakatan, dan saya ingin dia menandatanganinya, menyelesaikannya, dan melanjutkan hidup."
Seorang wartawan kemudian bertanya, "Apakah Anda mempercayai Putin?" Trump menjawab, "Saya akan memberi tahu setelah dua minggu," tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Trump juga membicarakan pertemuannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, yang berlangsung di Vatikan selama pemakaman Paus Fransiskus. Ini menjadi pertemuan pertama mereka setelah diskusi tegang di Gedung Putih pada Februari lalu.
"Saya rasa pertemuan itu berjalan dengan baik. Kita lihat saja bagaimana kelanjutannya dalam beberapa hari ke depan," ujar Trump, yang menambahkan bahwa hubungannya dengan Zelenskyy "tidak pernah buruk."
Trump mengungkapkan bahwa Zelenskyy tampak "lebih tenang" selama pertemuan di Vatikan, dan ia merasa bahwa Zelenskyy kini lebih memahami situasi dan ingin mencapai kesepakatan.
"Saya pikir dia mengerti, dia memahami gambarannya, dan saya pikir dia ingin membuat kesepakatan. Saya tidak tahu apakah dia ingin membuat kesepakatan (sebelumnya)," katanya.