Ntvnews.id, Jakarta - Israel menolak usulan Hamas untuk memberlakukan gencatan senjata selama lima tahun di Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan seluruh sandera dalam satu tahap, demikian dilaporkan stasiun penyiaran Israel, Kan, pada Senin, 28 April 2025, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Pada Minggu, 27 April, para negosiator Hamas telah menyerahkan sebuah visi bersama kepada para mediator di Doha dan Kairo untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.
Baca Juga: Penyelam Tewas Diserang Hiu di Pantai Israel
Menurut laporan tersebut, usulan Hamas mencakup gencatan senjata selama lima tahun serta pertukaran seluruh sandera Israel dengan sejumlah tahanan Palestina dalam satu tahap, meski jumlah pasti tahanan tidak disebutkan.
Selain itu, Hamas menuntut Israel untuk sepenuhnya menarik pasukannya dari Jalur Gaza dan mencabut blokade atas wilayah tersebut. Tuntutan lainnya adalah pembentukan komite lokal yang akan memerintah Jalur Gaza, meskipun tidak dijelaskan secara rinci siapa saja individu yang akan mengisi komite tersebut.
Baca Juga: Tolak Upaya Banding Israel, ICC Tegaskan Surat Penangkapan Netanyahu Tetap Berlaku
Di sisi lain, delegasi Hamas juga menolak membahas isu pelucutan senjata organisasi mereka, menurut laporan yang sama.
Pada 18 Maret 2025, Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza dengan alasan bahwa Hamas menolak proposal Amerika Serikat terkait perpanjangan gencatan senjata yang berakhir pada 1 Maret 2025.
Baca Juga: Terbongkar Kebohongan Israel Soal Terowongan Hamas
Sebagai bagian dari tindakannya, Israel juga memutus pasokan listrik ke fasilitas desalinasi di Gaza dan menutup akses masuk bagi truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
(Sumber: Antara)