5 Kontroversi Hasan Nasbi, Kepala PCO yang Pilih Mundur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Apr 2025, 13:47
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Hasan Nasbi Hasan Nasbi (Dokumentasi TKN)

Ntvnews.id, Jakarta - Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) pada Selasa, 29 April 2025. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa hari terakhirnya bertugas di PCO adalah pada 21 April 2025.

Surat pengunduran dirinya telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Hasan mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil demi kebaikan komunikasi pemerintah ke depan .​

Sepanjang masa jabatannya, Hasan Nasbi terlibat dalam beberapa kontroversi yang menuai sorotan publik. Berikut tiga di antaranya:​

1. Pernyataan Kontroversial soal Teror Kepala Babi

 Kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam.  Kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada &ldquo;Cica&rdquo;. Di Tempo, Cica adalah nama panggilan Francisca Christy Ros <b>(DOKUMENTASI)</b> Kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada “Cica”. Di Tempo, Cica adalah nama panggilan Francisca Christy Ros (DOKUMENTASI)

Pada Maret 2025, kantor redaksi Tempo menerima kiriman kepala babi, yang dianggap sebagai bentuk teror terhadap kebebasan pers. Menanggapi insiden tersebut, Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi itu "dimasak saja," yang kemudian menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Koalisi Masyarakat Sipil dan anggota DPR. Pernyataan tersebut dianggap meremehkan seriusnya ancaman terhadap jurnalis .​

2. Tumpang Tindih Peran di PCO

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi  <b>(NTVnews.id/Deddy Setiawan)</b> Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi (NTVnews.id/Deddy Setiawan)

Advokat Windu Wijaya mengajukan uji materi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024 tentang Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) ke Mahkamah Agung karena dinilai menimbulkan tumpang tindih kewenangan dengan Kantor Staf Presiden (KSP).

Ia menyebut bahwa Perpres tersebut tidak mencabut ketentuan lama dalam Perpres 83 Tahun 2019 yang masih menetapkan tugas komunikasi politik berada pada KSP, sehingga menimbulkan ketimpangan normatif, kebingungan administratif, dan potensi dualisme kewenangan antar lembaga.

“Ini menimbulkan persoalan konstitusional karena peran juru bicara adalah manifestasi kehendak politik Presiden, dan seharusnya berada langsung di bawah kendali penuh Presiden, bukan dalam subordinasi kelembagaan lain,” ungkap Windu.

3. Penunjukan Mensesneg sebagai Juru Bicara Presiden

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat menghadiri peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/1/2025).  <b>(Antara)</b> Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat menghadiri peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/1/2025). (Antara)

Setelah pernyataan kontroversial Hasan Nasbi, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai juru bicara presiden. Langkah ini dianggap oleh sebagian pengamat sebagai bentuk kekecewaan Presiden terhadap kinerja komunikasi yang dipimpin Hasan Nasbi. Penunjukan ini juga dinilai sebagai upaya untuk memperbaiki komunikasi politik pemerintah.

4. Bela Kaesang Soal Jet Pribadi​

Kaesang Pangarep <b>(YouTube Nusantara TV)</b> Kaesang Pangarep (YouTube Nusantara TV)

Hasan pernah menyampaikan pembelaannya terhadap Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden ke-7 Joko Widodo, menyusul polemik mengenai penggunaan jet pribadi. Ia menjelaskan bahwa Kaesang memanfaatkan fasilitas tersebut bukan dalam kapasitasnya sebagai pejabat negara, melainkan sebagai individu yang menjalankan bisnis secara mandiri.

“Saya ingin ngasih statement (tanggapan), pertama, Mas Kaesang ini bukan pejabat publik dan dia sudah dewasa, dia sudah punya kehidupan sendiri, sudah punya bisnis sendiri, dan dia bukan pejabat,” kata Hasan dalam sebuah video siniar yang diunggah di akun Instagram @hasan_nasbi, Rabu, 18 September 2024.

5. Kata Prabowo

Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi <b>(Istimewa)</b> Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi (Istimewa)

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengkritik pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menanggapi aksi teror kepala babi terhadap redaksi Tempo. Menurut Prabowo, pernyataan tersebut dinilai sebagai bentuk kelalaian dan kekeliruan.

Ia juga mengungkapkan bahwa Hasan Nasbi telah menyesali ucapannya tersebut. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam pertemuan dengan enam pemimpin redaksi media nasional yang berlangsung di Hambalang, Jawa Barat, pada tanggal 6 April 2025.

"Tapi, bener itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru. Ya, saya kira beliau menyesal," ungkap Prabowo yang dikutip pada Selasa, 29 April 2025.

x|close