Ntvnews.id, Jakarta - Pegi Setiawan dari Cianjur merupakan salah satu orang yang jadi sorotan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada tahun 2016 silam. Pasalnya, Pegi Cianjur memiliki nama yang sama dengan Pegi alias Perong warga Cirebon, yang menjadi DPO dan ditangkap di Bandung.
Sosok Pegi Cianjur viral di media sosial. Netizen bahkan sempat menyebut bahwa pelaku pembunuhan Vina dan Eky sesungguhnya adalah Pegi Cianjur, sementara Pegi Cirebon ialah korban salah tangkap.
Kemunculan Pegi Cianjur pun turut menjadi perhatian mantan Bupati Purwakarta yang juga anggota DPR RI Dedi Mulyadi. Dedi lantas menemui Pegi di Cianjur, guna memastikan apakah benar tudingan warganet itu.
Dedi memang memberikan perhatian lebih terhadap kasus ini, yakni dengan berupaya mengungkap fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi.
Adapun usai menggali informasi lebih dalam, Dedi telah memastikan bahwa Pegi Cianjur tak terlibat pembunuhan disertai perkosaan itu. Ini salah satunya diketahui usai dilakukan pengecekan dokumen-dokumen terkait.
Walau demikian, di sisi lain Dedi mendapati bahwa Pegi belum memiliki ijazah SMK-nya. Ini terjadi lantaran ia masih memiliki tunggakan Rp3,8 juta di sekolah yang harus dilunasi.
Ia lulus sekolah pada tahun 2016 dari SMK Al Hasyimiyah jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
Karena iba dengan Pegi, Dedi pun membantu pria muda itu.
"Nah silakan cap jarinya. Silakan Gi, ayo tangan kiri, wah," kata Dedi menyuruh Pegi dalam unggahan akun Instagram @dedimulyadi71, dikutip Minggu (16/6/2024). Dedi meminta Pegi melakukan cap tiga jari usai tunggakan pembayaran ijazah ia bantu untuk dilunasi.
Selama delapan tahun ijazah Pegi tidak diambil. Tepatnya sejak Mei tahun 2016.
"Peristiwanya (pembunuhan Vina dan Eky) adalah bulan Agustus, tanggal 27 Agustus tahun 2016. Nanti orang itu akan dihubung-hubungkan, jangan anggap enteng," kata Dedi mengingatkan.
Lebih lanjut, Dedi berharap setelah ini Pegi Cianjur bisa mencari pekerjaan yang lebih layak, bermodalkan ijazah SMK yang sudah ditebus. Ia berharap Pegi tak lagi menjadi tukang ojek sepeda motor ke depannya. Apalagi motor yang digunakan untuk mengojek, merupakan motor adik Pegi.
"Setiap peristiwa ada hikmahnya. Kalau tidak ada peristiwa Vina dan Eky di Cirebon tidak ada yang lunasin pak," tandas Dedi.