Ntvnews.id, Jawa Timur - Belum lama ini viral di sosial media mengenai modus baru dalam penculikan dengan mengoleskannya pada permukaan buku. Selain menjadi perhatian public modus ini juga menarik perhatian aparat negara, yaitu Polisi.
Humas Polda Jawa Timur memposting unggahan mengenai penculikan modus itu dalam Instagram resminya @humaspoldajatim.
“Waspada Modus Baru Penculikan Pakai Obat Bius Dioles di Buku, Korban Lemas Seketika.” Tulis keterangan polda Jawa timur. Modus Penculikan dengan Obat Bius Dioleskan di Buku (Tankapan Layar)
Unggahan tersebut memperlihatkan bagaimana seorang remaja perempuan hampir menjadi korban kejahatan tersebut.
Seorang pria yang memakai masker terlihat menghampiri remaja perempuan itu dengan membawa buku. Setelah itu buku itu diarahkan ke hidung korban dan berpura-pura mengobrolkan sesuatu.
Baca Juga: Awas! Modus Baru Pencurian Motor, Pelaku Beraksi Pakai Mobil Mewah Pajero
Waspada, Modus Baru Pinjol Ilegal! Salah Transfer Dana Tanpa Pengajuan, Ini Cara Atasinya
Beruntung, ada seorang ibu-ibu yang menghentikan laju komplotan saat hendak menggiring gadis itu. Saat aksinya sudah terpergok seorang wanita terlihat menghampiri pria yang memakai masker tersebut dan langsung lari, tentu hal itu mengindikasikan adanya komplotan penculikan dalam modus baru itu.
Humas Polda Jawa timur menyebut jika penggunaan obat bius itu merupakan dari perkembangan teknologi yang disalahgunakan oleh penjahat atau penculik.
“Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial modus kejahatan penculikan semakin beragam. Seperti penggunaan obat bius yang hanya dioleskan ke sebuah benda, dapat melumpuhkan atau membuat korban tidak sadar, sehingga pelaku dapat dengan mudah membawa korban tanpa perlawanan.” Tulis Pernyataan Humas Polda Jatim.
Lantas video itu mengundang banyak reaksi netizen yang berterima kasih kepada Humas Polda Jatim karena sudah memberikan informasi yang mereka belum tahu sebelumnya mengenai modus baru dalam penculikan.
View this post on Instagram
“Terimakasih pak infonya sukses selalu Indonesia.” Tulis seorang netizen dalam kolom komentar.
“sejak 2023 itu muncul lagi komplotan gendam/ hipnotis, di bln Mei 2023,itu saya kena, walaupun saya dah lapor polisipun, ga ada kemajuan proses penangkapannya, pelakunya itu chindo, bisa bahasa Indonesia, bahasa Jawa timuran, babasa.” Timpal netizen yang memberikan informasi mengenai kasus yang ada di Jawa timur.