PDIP Usul Anies Maju Pilgub DKI, Ini Kata Ahok

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Jun 2024, 08:08
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di sela Rakernas V PDIP. Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di sela Rakernas V PDIP.

Ntvnews.id, Jakarta - DPD PDIP DKI Jakarta mengusulkan sejumlah nama sebagai calon gubernur Jakarta untuk Pilkada DKI 2024 kepada DPP. Salah satunya mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Lantas apa reaksi mantan rival Anies di Pilgub DKI 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok?

"PDIP partai yang demokratis, tentu akan menyerap aspirasi masyarakat siapa aja yang mereka inginkan jadi gubernur Jakarta," ujar Ahok, dikutip Selasa (18/6/2024)

Menurut Ahok, usulan DPD PDIP Jakarta bakal diteruskan ke DPP sebelum diambil keputusan. Anies, kata dia merupakan satu dari 10 nama yang diusulkan DPD PDIP Jakarta ke DPP.

"Hasilnya tentu akan diteruskan ke DPP PDIP untuk membuat keputusannya. Makanya yang diusulkan ada hampir 10 nama iya kalau tidak salah? Pak Anies di antaranya," kata Ahok.

Ahok <b>(Youtube: Panggil Saya BTP)</b> Ahok (Youtube: Panggil Saya BTP)

Di samping itu, Ahok menyebut partai yang menaunginya demokratis usai pengurus DPD DKI mengusulkan Anies Baswedan sebagai salah satu calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Ahok menegaskan, apabila akhirnya DPP PDIP memajukan Anies, semua kader wajib mengedepankan disiplin organisasi.

Ahok pun memberikan jawaban mengenai peluang PDIP mengusulkan kadernya menjadi cawagub Anies. Dia menegaskan setiap kader wajib berdisiplin.

Adapun selain Anies, nama Ahok juga diusulkan DPD untuk diusung DPP PDIP.

"Ada 10 nama, Anies salah satu nama yang terjaring. Pak Pras kita usulkan juga. Andika juga kita usulkan. Ya termasuk ada nama Pak Ahok muncul juga," tutur Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Pantas Nainggolan, Selasa (11/6/2024).

Diketahui, Pilgub DKI 2017 berlangsung sengit. Ahok yang unggul di putaran pertama, akhirnya harus mengakui kemenangan Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno di putaran kedua.

Bahkan, Ahok harus berakhir di penjara usai terjerat kasus penodaan agama. Kasus itu disebut-sebut sebagai upaya menghentikan laju Ahok untuk memimpin kembali Jakarta, selaku petahana. Salah satu alasannya, orang-orang yang mendukung Anies kala itu, ialah orang yang sama yang ingin agar Ahok dipenjara.

x|close