Ntvnews.id, Jakarta - Kawasan Sukolilo di Pati, Jawa Tengah, sudah dilabeli sebagai Kampung Maling karena diduga melekat dengan aksi kriminalitas. Hal ini buntut dari kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang pria pemilik rental mobil asal Jakarta berinisial BH (52), Kamis, 6 Juni 2024 lalu.
Usai aksi pengeroyokan tersebut tak sedikit pemilik rental mobil mengadu bahwa kendaraan mereka sudah lenyap ketika memasuki kawasan Sukolilo, Pati. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa wilayah ini sebagai lokasi pengepul mobil bodong.
Imbasnya, wilayah Sukolilo tersebut saat ini dijuluki sebagai tempat penadah barang-barang curian terutama kendaraan bermotor. Puncaknya, warganet bahkan mulai melabeli wilayah tersebut dengan nama Kampung Maling di Google Maps.
Desa Sumberkaso, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah (Tangkapan Layar: Instagram)
Mengetahui hal tersebut, Camat Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Andrik Sulaksono membantah wilayahnya disebut sebagai kampung maling dan penadah mobil bodong. Menurut dia, sebutan tersebut hanyalah opini dari warganet yang hanya membaca isu simpang siur.
"Sepengetahuan saya tidak ada kampung penadah atau sebagainya. Itu hanya opini dari warganet yang menyampaikan karena mungkin kesalahan apa yang terjadi kejadian di Desa Sumbersoko," kata Andrik seperti dilansir dari akun TikTok @tvnem6 pada 18 Juni 2024.
Lebih lanjut, Andrik mengatakan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan seluruh kepala desa dan tokoh masyarakat di lingkungan kecamatan untuk menindaklanjuti kejadian usai pengeroyokan dan tawuran antar pemuda di wilayahnya.
Kegiatan tersebut untuk mengajak masyarakat tidak main hakim sendiri ketika terjadi sesuatu. Jika ada permasalahan di lingkungan sekitar, dia mengimbau kepada warga untuk melaporkan ke pemerintah setempat maupun langsung dengan pihak kepolisian.
Camat Sukolilo Andrik Sulaksono (TikTok)
"Untuk menindaklanjuti beberapa hari terakhir ini istilah yang terjadi di Sukolilo jadi untuk melakukan langkah kepala desa kita kumpulkan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dengan maksud di tingkat desa juga dilakukan seperti itu (langkah keamanan ketertiban di desa)," jelas Andrik.
"Jadi di dalam lingkup desa ada komunikasi dengan tokoh-tokoh, kita libatkan semua termasuk sekolah, jika anak-anak membuat permasalahan, silakan dikoordinasikan dengan kami, ketika ada informasi jajaran kami selalu sigap untuk menyelesaikan permasalahan seperti itu," dia melanjutkan.
Andrik menyebut bahwa kondisi di wilayahnya berangsur pulih imbas adanya dua kejadian tersebut. Pertama kejadian pengeroyokan rombongan rental mobil dari Jakarta hingga salah satu korban berinisial BH meninggal dunia dan kedua adalah tawuran antar pemuda.
“Kalau kondisi kamtibmas di Sukolilo saat ini berjalan kondusif apa yang disampaikan kepala desa di Sukolilo mereka menyampaikan situasi di Desa kondusif dan aman termasuk di Sumbersoko kita juga komunikasi dengan pemerintah desa situasi kondusif normal seperti biasanya," tutupnya.