Ntvnews.id, Arab Saudi - Setidaknya 550 jamaah dikabarkan tewas selama ibadah haji tahun ini karena suhu terik yang mencapai di atas 50 derajat celcius. Haji adalah ziarah tahunan ke kota suci Mekkah di Arab Saudi dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam.
Semua Muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah ini setidaknya sekali dalam hidup mereka. Namun, tahun ini, terjadi di tengah musim panas di Timur Tengah, layanan cuaca Saudi melaporkan suhu mencapai 51,8C di Masjid al-Haram pada hari Senin.
Gambar menunjukkan lautan manusia dengan payung berusaha melindungi diri dari panas ekstrem. Beberapa jamaah melaporkan melihat mayat tak bergerak di pinggir jalan, dan ada juga kekhawatiran mengenai orang hilang.
Menurut laporan AFP, Sekitar 1,8 juta jamaah haji tahun ini, 1,6 juta di antaranya berasal dari luar negeri, kata pihak berwenang Saudi. Para diplomat mengkonfirmasi jumlah korban di kamar mayat di Al-Muaisem, salah satu yang terbesar di Mekah, adalah 550 orang.
Jemaah Haji di Mekkah Arab Saudi (AFP)
Jumlah korban tewas kini jauh lebih tinggi dibandingkan laporan awal. Kebanyakan dari mereka yang meninggal berasal dari Mesir, dan pihak berwenang juga mengonfirmasi bahwa mereka sedang mencari warga Mesir yang hilang selama perjalanan.
Jamaah haji lainnya yang meninggal berasal dari Yordania, Indonesia, Iran, dan Senegal. Ada langkah-langkah yang diambil untuk mengurangi tekanan panas selama haji seperti jalan dicat putih untuk memantulkan sinar matahari dan tenda di Arafah diberi AC.
Namun, masih ada sejumlah jamaah yang tidak terdaftar dengan visa haji sehingga tidak mampu melakukan registrasi yang benar. Mereka mencoba untuk menyelesaikan ibadah haji dan tidak memiliki akses terhadap fasilitas-fasilitas tersebut.
Wartawan AFP di Mina, di luar Mekah, pada hari Senin melihat jamaah menuangkan botol air ke atas kepala mereka ketika para relawan membagikan minuman dingin dan es krim coklat yang cepat meleleh untuk membantu mereka tetap tenang.
Pejabat Saudi telah menyarankan jamaah untuk menggunakan payung, minum banyak air dan menghindari paparan sinar matahari selama jam-jam terpanas di siang hari. Namun rangkaian ibadah haji, termasuk salat di Arafah harus dilakukan di luar ruangan selama berjam-jam.
Jemaah Haji di Mekkah Arab Saudi (AFP)
Beberapa jamaah menggambarkan melihat mayat tak bergerak di pinggir jalan dan layanan ambulans terkadang tampak kewalahan. Setidaknya 323 dari mereka yang meninggal adalah warga Mesir, sebagian besar dari mereka menderita penyakit yang berkaitan dengan panas.
“Semua dari mereka (warga Mesir) meninggal karena kepanasan” kecuali satu orang yang menderita luka fatal dalam kerumunan kecil seraya menambahkan bahwa jumlah total tersebut berasal dari kamar mayat rumah sakit di lingkungan Al-Muaisem di Mekkah.
Setidaknya 60 warga Yordania juga tewas, kata para diplomat, naik dari penghitungan resmi sebanyak 41 orang yang diberikan pada Selasa sebelumnya oleh Amman. Pihak berwenang Saudi telah melaporkan merawat lebih dari 2.000 jamaah yang menderita tekanan panas.
Ibadah haji semakin dipengaruhi oleh perubahan iklim, menurut sebuah penelitian di Saudi yang diterbitkan bulan lalu yang mengatakan bahwa suhu di daerah tempat ibadah dilakukan meningkat 0,4 derajat celcius setiap dekade.