Ntvnews.id, Gaza - Badan Penjara Israel telah mengonfirmasi bahwa pernyataan yang dirilis pada tanggal 19 April 2024 mengenai seorang tahanan yang meninggal saat ditahan untuk masalah keamanan di penjara Ofer adalah Dr. Al-Bush.
Tidak ada informasi rinci yang diberikan mengenai penyebab kematian, dan badan penjara menyatakan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki.
Dilansir dari BBC, Minggu, 5 Mei 2024, menurut laporan kelompok Advokasi Tahanan Palestina menyatakan bahwa Dr. Al-Bursh meninggal karena dibunuh. Selain itu, jasadnya saat ini masih berada dalam tahanan Israel.
Dr. Al-Bursh adalah kepala ortopedi di Rumah Sakit Al-Shifa, yang telah beberapa kali diserbu oleh tentara Israel dalam serangan ke Gaza.
Ia tengah bekerja sementara di RS Al-Awada di sebelah utara Gaza, ketika ditahan oleh pasukan Israel. Koleganya pun memberikan penghormatan kepada ahli bedah tersebut, dan menggambarkannya sebagai sosok yang murah hati dan heroik.
Agresi Israel di Jalur Gaza terus memakan korban warga sipil Palestina.
Direktur RS Al-Shifa, Dr Marwan Abu Saada, mengatakan berita kematiannya sangat sulit untuk dihadapi. Koleganya, Dr Suhail Matar, menyebut Dr Al-Bursh sebagai sosok katup pengaman untuk setiap departemen ortopedi di semua rumah sakit di Gaza.
Ia menggambarkan Dr Al Bursh sebagai sosok yang tak pernah tak bekerja, dan dicintai semua orang.
“Senyumnya tak akan pernah hilang,” kata Dr Suhail Matar.
Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Tepi Barat dan Gaza, Francesca Albanese, mengatakan ia telah diperingatkan atas berita tewasnya Dr. Al-Bursh. Ia juga menyerukan komunitas diplomatik untuk mengambil langkah konkret untuk Palestina.