Disebut Chat SYL Minta Bantuan, Wakil Ketua KPK: Nggak, Foto WA Saya dari Google Itu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Jun 2024, 07:18
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Antara) Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Sekjen Kementan) Kasdi Subagyono menyebut Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah meminta bantuan ke eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Hal ini ia ketahui lantaran ia melihat langsung chat atau percakapan tersebut.

Alexander Marwata membantah pernah menghubungi SYL dan meminta bantuan. Menurut Alex, fotonya digunakan oleh seseorang pada aplikasi WhastApp (WA) untuk selanjutnya berkomunikasi dengan SYL.

"Percakapan WA antara Mentan dengan seseorang yang menggunakan foto profil saya (kemungkinan foto saya diambil dari Google)," ujar Alex, Rabu (19/6/2024).

Alex memastikan, ia tak pernah memiliki atau menyimpan nomor ponsel SYL.

Syahrul Yasin Limpo <b>(ANTARA)</b> Syahrul Yasin Limpo (ANTARA)

"Saya tidak pernah mempunyai dan menyimpan nomor handphone Mentan atau pejabat Kementan yang saat ini sedang berperkara/sidang di Pengadilan Tipikor," kata dia.

Alex mengaku dirinya sudah pernah diperiksa oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK terkait hal ini. Hasilnya, tak ada bukti pelanggaran etik yang ditemukan Dewas dalam perkara tersebut.

"Saya sudah diklarifikasi Dewas dan sejauh ini tidak ada bukti saya berkomunikasi dengan Mentan atau pejabat Kementan yang sedang berperkara," tuturnya.

Sebelumnya, hakim Pengadilan Tipikor Jakarta mendalami pengetahuan Kasdi apakah ada upaya komunikasi antara dirinya atau SYL dengan pimpinan KPK atau tidak. Hal ini ditanyakan hakim ketua Rianto Adam Pontoh, saat Kasdi menjadi saksi mahkota dalam sidang kasus korupsi yang menjerat SYL.

"Apakah ada perkenalan dengan salah satu komisioner KPK atau pimpinan KPK? Ada enggak hubungan?" tanya hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (19/6/2024).

"Kami sendiri tidak ada," jawab Kasdi.

"Saudara mendengar atau Pak Menteri kemudian berhubungan dengan salah satu pejabat KPK? Pimpinan KPK? Ada hubungan enggak?" tanya hakim lagi.

"Saya tidak ada, pada saat itu memang ada chatting tapi isinya bukan itu. Ada chatting beliau, disampaikan penyidik kepada saya, ada di HP Pak Menteri ada chatting itu kemudian ..," kata Kasdi.

"Chatting antara siapa?" tanya hakim memotong.

"Antara Pak Menteri dengan salah satu pimpinan KPK," jawab Kasdi.

"Siapa namanya?" sahut hakim.

"Pada waktu itu adalah Pak Alex Marwata," jawab Kasdi.

Menurut Kasdi, percakapan antara SYL dengan Alex tersebut tak berhubungan dengan kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi di Kementan. Ia mengatakan percakapan dimaksud sebelum adanya penyelidikan atas kasus tersebut.

"Bukan untuk membicarakan ini?" tanya hakim.

"Tidak," jawab Kasdi.

"Apakah ada hubungan dengan yang tadi Saudara, penyelidikan mengenai sharing yang ada di kementerian?" tanya hakim.

"Tidak, tidak bicara itu," jawab Kasdi.

"Masalah apa? Jabatan ya?" tanya hakim.

"Di chatting-nya itu kalau saya tidak salah waktu itu ditunjukkan bahwa Pak Alex minta bantuan untuk kampungnya, Klaten, untuk didukung programnya Pak Menteri," beber Kasdi.

"Apakah ditindaklanjuti oleh Menteri waktu itu?" tanya hakim.

"Saya tidak tahu," jawab Kasdi.

"Itu sudah penyelidikan ya?" tanya hakim lagi.

"Mohon izin Yang Mulia, seingat saya 2022 berarti sebelum penyelidikan," jawab Kasdi.

"Pak Alex Marwata untuk dibantu kampungnya, Klaten, untuk diberi?" tanya hakim.

"Diberikan program. Kemudian Pak Alex menanyakan juga nomornya Ibu Siti Nurbaya (Menteri LHK). Itu yang saya tahu dari chatting-nya," jawab Kasdi.

"Kemudian yang disampaikan oleh Pak Menteri pada waktu itu?" tanya hakim lagi.

"Saya tidak tahu," jawab Kasdi.

x|close