Hari Purbakal Nasional Ke-111 Jadi Momentum Perkuat Identitas Bangsa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jun 2024, 10:52
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Hari Purbakal Nasional Ke-111 Hari Purbakal Nasional Ke-111 (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Tahun Ini merupakan perayaan Hari Purbakala Indonesia ke-111. Fokus utama bidang kepurbakalaan Indonesia, yaitu melestarikan dan mempelajari berbagai artefak budaya peninggalan masa lampau yang memperkuat identitas bangsa Indonesia.

Lembaga Oudheidkundige Dienst (OD) in Netherlandsch-Indië, yang dikenal sebagai Lembaga Purbakala, Dinas Purbakala, atau Jawatan Purbakala, didirikan pada tanggal 14 Juni 1913. Tanggal tersebut kemudian dijadikan Hari Purbakala Indonesia.

Dalam peringatan Hari Purbakala ke-111 yang digelar Kamis, 20 Juni 2024 di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) menetapkan tema “Merawat Warisan Budaya, Menjaga Identitas.” Tema tersebut menekankan pada pelestarian warisan budaya, termasuk benda-benda budaya yang merupakan kekayaan bangsa.

  Hari Purbakal Nasional Ke-111 <b>(Antara)</b> Hari Purbakal Nasional Ke-111 (Antara)

Kali ini, penekanan tema peringatannya adalah “Tonggak-Tonggak Karya Kepurbakalaan 1913- 2024.”

Baca Juga: Dirjen Kebudayaan Lepas KRI Dewaruci Melewati Jalur Rempah Indonesia

Tema tersebut mengangkat masa selama kurun 111 dengan berbagai pencapaian. Setiap capaiannya mengandung makna dan nilai yang lebih dalam lagi pada tonggak-tonggak materi budaya kepurbakalaan. Tonggak-tonggak ini memperlihatkan upaya tanpa henti dari berbagai pihak dalam memperjuangkan warisan budaya kita.

Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang turut hadir di acara itu mengatakan bahwa perayaan Hari Purbakala Nasional ke-111 saat ini adalah kesempatan untuk melibatkan masyarakat dalam upaya menjaga warisan budaya.

“Tema yang kita pilih tahun ini, menjaga warisan budaya adalah menjaga identitas kita, karena peninggalan bersejarah adalah bukti perjalanan bangsa yang sangat panjang secara historis. Kita maknai hari ini sebagai upaya bersama, tidak mungkin pemerintah sendirian, ada banyak peninggalan bersejarah kita di tempat-tempat yang terpencil, dan itu memerlukan kerja sama dengan seluruh unsur masyarakat,” kata Hilmar, dikutip dari Antara, Jumat, 21 Juni 2024.

Baca Juga: Pusat Promosi Kebudayaan Korea di Indonesia ‘KOREA 360’ Siap Gelar Fansign Aktor Ji Chang Wook

Ia menegaskan Kemendikbudristek juga terus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa dengan memelihara cagar budaya seperti adanya dan menggunakannya untuk berbagai macam kepentingan, justru nilainya akan bertambah.

“Sekarang kita sudah banyak contoh, seperti Perumahan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) yang ada di Blok M, jadi MBloc, gedung kantor pos menjadi Pos Bloc, dan ada begitu banyak inisiatif lain di daerah, teman-teman menggunakan bangunan cagar budaya, mempertahankan keasliannya, dengan begitu nilainya justru akan bertambah,” ujar dia.

Pengalaman-pengalaman ini yang terus disampaikan kepada para pemilik, pihaknya juga siap bekerja sama, karena tidak murah dan tidak mudah memelihara cagar budaya itu. 

"Tentu kita menyadari itu, dengan kerja sama berbagai pihak, sekarang ini sudah cukup banyak kemajuan, kesadaran bahwa sebenarnya dengan mempertahankan cagar budaya itu, nilainya malah akan bertambah," ucapnya.

x|close