Ntvnews.id, Semarang - Pemberitaan ini tidak untuk menginspirasi dan diimbau anda tak menirunya. Jika anda merasakan gejala depresi, permasalahan psikologi yang berujung pemikiran untuk melakukan bunuh diri segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.
Seorang sopir ojek online (ojol) di Semarang, Jawa Tengah, mengakhiri hidupnya dengan cara tragis, gantung diri di dalam rumahnya pada Rabu (19/6/2024).
Kejadian memilukan ini terungkap melalui unggahan akun Instagram @interaktive_ pada Jumat (21/6/2024) dan menggemparkan warga sekitar.
Korban, Slamet, 32 tahun, ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Empu Tantular, Kebonharjo, Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara.
Ilustrasi judi online. (Antara)
Diduga kuat, motif bunuh diri Slamet dipicu oleh jerat judi online yang telah menjerumusnya hingga terlilit utang belasan juta rupiah. Hal ini diperparah dengan kondisinya sebagai tulang punggung keluarga, dengan dua anak kecil dan istri yang tidak bekerja.
Menurut Puji Fatmawati, sang istri, Slamet telah lama kecanduan judi online slot dan pernah beberapa kali mencoba bunuh diri sebelumnya. Kali ini, usahanya untuk mengakhiri hidup berhasil, meninggalkan rasa duka mendalam bagi keluarga.
Lihat postingan ini di Instagram
Secarik kertas berisi pesan pilu ditemukan di genggaman Slamet. Pesan tersebut berisi tentang ancaman penyitaan rumah karena sertifikat yang telah digadai untuk membayar utang judi.
"Jumat kalau tidak ada uang Rp15 juta rumah akan disita orang karena sertifikat sudah tergadaikan," demikian bunyi pesan tersebut.
Kasus ini menjadi pengingat keras tentang bahaya judi online yang dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam jurang masalah keuangan, bahkan berujung pada tindakan fatal seperti bunuh diri.
Baca Juga:
Hajar Bocah Hingga Tewas Gegara Kesal Lihat Tawuran, Remaja 18 Tahun Dipenjara
Tragedi Slamet menjadi tamparan bagi keluarga dan juga masyarakat luas agar lebih berhati-hati terhadap maraknya judi online.