Ntvnews.id, Jakarta - Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika mengalami kelumpuhan sehingga berimbas pada terganggunya aktivitas pengecekan imigrasi di bandara. Antrean para penumpang dari dan ke luar negeri mengular di Bandara Soetta, Tangerang.
Menanggapi hal ini, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CiSSReC Pratama Persadha mencurigai bahwa server milik pemerintah itu telah diserang akibat ulah ransomware. Gangguan ini bukan hanya menimpa Bandara Soetta, tapi juga seluruh kantor Imigrasi.
“Jika melihat dari pola gangguan yang terjadi, (maka) ada kemungkinan jika masalah yang terjadi pada PDN disebabkan karena serangan siber dengan metode ransomware, seperti hal nya yang menimpa Bank Syariah Indonesia sebelumnya.” kata Pratama, Jumat, 21 Juni 2024.
Ilustrasi Virus Ransomware (Pixabay)
“Jika memang masalah yang dihadapi oleh PDN merupakan masalah teknis,(maka) tentu tidak akan memakan waktu selama itu. Masalah suplai listrik bisa segera diatasi dengan menggunakan catuan listrik dari gardu lainya atau menggunakan genset untuk catuan sementara,” tambahnya.
Apabila memang gangguan tersebut terjadi karena serangan siber, maka risiko yang mengancam akan semakin besar lantaran bukan hanya mengganggu layanan saja, tapi juga bisa mengakibatkan kebocoran data pribadi.
“Jika terkena serangan siber dengan metode DDoS, seharusnya waktu penanggulangan yang dibutuhkan juga tidak akan selama itu karena bisa dengan mudah diselesaikan dengan memanfaatkan perangkat Anti-DDoS serta bekerja sama dengan ISP untuk menambah kapasitas bandwidth dan membantu mengatasi DDoS dari sisi ISP," imbuh dia.
Penumpang di bandara (X lastnfurioud)
“Faktor keamanan siber juga masih perlu mendapatkan perhatian khusus karena yang dijamin oleh pengelola PDN saat ini adalah keamanan siber dari infrastuktur PDN itu sendiri, sedangkan keamanan siber dari aplikasi setiap SPBE masih menjadi tanggung jawab dari instansi pemilik SPBE tersebut," kata dia.
Ransomware sendiri merupakan jenis virus atau malware berbahaya yang dipakai untuk mengenkripsi data pengguna pada suatu perangkat komputer atau jaringan. Aksi pencurian data ini biasanya bertujuan untuk memberikan keuntungan tertentu bagi para pelaku.
Virus ini tentu bisa menyebabkan kerugian secara signifikan, baik secara finansial maupun pribadi. Selain itu, serangan ransomware juga bisa memengaruhi aktivitas individu dan operasional bisnis, seperti mengganggu sistem operasi dan layanan bisnis.